Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ramadan dan Kampung Halaman

9 Maret 2024   18:29 Diperbarui: 9 Maret 2024   18:30 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah kampung kecil yang terhampar hijau di tepi sungai, warga sedang sibuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadan yang mulia. Rasa haru dan sukacita menyelimuti setiap sudut kampung, menandakan kedatangan bulan suci yang ditunggu-tunggu.

Ali, seorang pemuda yang telah lama meninggalkan kampung halamannya untuk mengejar mimpi di kota besar, merasa hatinya berdebar saat kembali ke kampung halaman menjelang Ramadan. Di matanya, kampung itu masih tetap sama, tetapi ada kehangatan dan kebersamaan yang tak pernah ia temui di kota.

Hari pertama Ramadan tiba. Suasana kampung dipenuhi dengan aroma makanan yang menggoda, suara takbir yang menggema, dan senyum-senyum yang tulus dari wajah-wajah yang bertemu kembali setelah lama terpisah.

Ali merasakan kebahagiaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Ia kembali ke rumah keluarganya, disambut hangat oleh ibu, ayah, dan adik-adiknya. Tangis haru dan pelukan erat menjadi saksi kebahagiaan yang mereka rasakan atas pertemuan yang begitu dinanti-nantikan.

Di malam hari, mereka berkumpul di teras rumah sederhana mereka. Lampu-lampu kecil menyala, menerangi wajah-wajah yang penuh cinta dan kerinduan. Mereka duduk bersama, menunggu adzan Maghrib memecah keheningan.

Ketika adzan berkumandang, mereka pun mempersiapkan segala hidangan untuk berbuka puasa. Semangkuk bubur lambuk hangat, kurma manis, dan segelas air zamzam menjadi hidangan yang dinanti-nantikan.

Tak lupa, mereka juga menghaturkan doa-doa syukur atas rahmat yang telah Allah berikan. Terharu, Ali melihat kebahagiaan di wajah orang-orang tercinta. Di kampung halamannya, rasa damai dan kebahagiaan begitu nyata.

Selama Ramadan berlangsung, Ali menikmati kebersamaan yang hangat di kampung halamannya. Setiap hari diisi dengan kegiatan keagamaan, berbagi dengan sesama, dan memperdalam hubungan dengan Tuhan.

Pada malam terakhir Ramadan, ketika bulan purnama menghiasi langit, kampung halaman dipenuhi dengan suka cita. Mereka berkumpul di masjid, berdoa bersama, dan merayakan kemenangan spiritual yang telah mereka raih.

Bagi Ali, Ramadan di kampung halaman adalah pengalaman yang tiada tara. Di sana, ia merasakan kehangatan, kebersamaan, dan cinta yang tak pernah ia temui di tempat lain. Di sana, ia menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun