Mohon tunggu...
Sulthon Fathoni
Sulthon Fathoni Mohon Tunggu... Dosen - Pengkaji

Belajar menjadi lebih baik, buat diri sendiri, pasangan, dan semua orang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kontrofersi Wujud Sebagai Ma'qulat Tsaniyah

13 Juli 2012   12:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:59 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pendahuluan

Wujud dalam aliran Sadrian adalah yang Asli, yakni yang memberi efek di Realitas, bukan Mahiyah (Esensi). Dalam pembahasan baik oleh Mulla Sadra sendiri atau pemikir sekarang yang mengikutinya seperti t.M.Misbah Yazdi,selanjutnyanya Wujud dikelompokkan kedalam Ma'qulat Tsaniyah, yaitu konsep-konsep yang datang setelah konsep-konsep yang merupakan Esensi dan Wujud merupakan predikat dari konsep-konsep Esensi tersebut.

Pengelompokan Wujud sebagai Ma'qulat Tsaniyah dianggap tidak konsisten/sesuai dengan prinsip Wujud sebagi yang Asli. Seharusnya Wujud dikelompokkan kedalam Ma'qulat Awwaliyah. Diantara yang berpendapat seperti itu adalah Dr. mohsen Labib dalam disertasinya yang telah dicetak Sadra Press berjudul Pemikiran Filsafat Ayatullah M.T.Misbah Yazdi di halaman 315. Juga pendapat Kamal Haedari di bukunya Falsafah Sadr al-Mutaallihin halaman 157. Dan juga Murtaza Muthohhari di Syarh Manzumahnya Sibzawari halaman 113.

Perlu diingat bahwa Kamal Haedari dalam bukunya yang lain, Durus fi al Hikmah Muta'aliyah syarh Bidayat juz 2 halaman 132 mengatakan kekonsistenan Wujud yg Asli dan sbg Ma'qul Tsani karena ke-2-nya dilihat dari sisi yang berbeda.

Alasan penolakan yang mudah dipahami dijelaskan oleh Kamal Haedari di buku Falsafah Sadr al Mutaallihin, yaitu:

Prinsip Wujud sebagai yang Asli menetapkan bahwa yang nyata diluar adalah Wujud, jadi hal pertama yang diambil oleh manusia dari Realitas adalah Wujud, juga karena Esensi adalah hanya abstraksi dari Wujud oleh Akal.

Alasan selanjutnya dimungkin menurut kami: Dan alat pertama penghubung manusia dan Realitas adalah Panca Indra atau Indra Batin, bukan Akal jadi Esensi yang menggunakan akal sebagai alatnya tidak bisa langsung masuk ke Manusia. Karena itu Wujud sebagai yang Asli mengharuskan Hal pertama yang diketahui manusia dr Realitas adalah Wujud, yakni Wujud sebagai Ma'qulta Awwaliyah dan Mahiyah sebagai Ma'qulat Tsaniyah.

Analisis Masalah

Wujud sebagai yang Asli sebenarnya tidak berkaitan secara langsung dengan Ma'qulat Tsaniyah. Beberapa penjelasan diantaranya di:

- M.T.Misbah Yazdi dalam Ta'liq-nya atas Nihayat al-Hikmah di pembahasan Asolat al Wujud tentang makna Wujud menyatakan bahwa Wujud yang berarti Ma'qul Tsani keluar dari pembahasan Asolat al Wujud.

- Mulla Sadra di Masya'ir bahwa Wujud yang Asli adalah Hakikat atau Realitas yang diceritakan, bukan yang makna mental yang bagian dari Ma'qulat (Konsep).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun