Mohon tunggu...
Siti Azizah
Siti Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM : 1250020021 | Prodi : D3 Kebidanan | Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Masa muda kita adalah sebuah perbatasan. Perbatasan antara kita bisa menjadi sesuatu atau tidak bisa menjadi sesuatu

Selanjutnya

Tutup

Diary

Akhir Pekan

17 Mei 2021   21:23 Diperbarui: 24 Mei 2021   11:03 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Selamat pagi, pagi yang cerah harus disambut dengan semangat yang luar biasa. Karena ini akhir pekan, jadi mari sedikit bersantai dari biasanya. Pagi ini diawali dengan sarapan yang sangat sederhana namun sangat istimewa. Tau kenapa?. Selain karena sarapan ini dibuat oleh ibu, ada hal yang sangat mahal terjadi. Sarapan bersama keluarga. Ya, selain diakhir pekan, hal ini sangat jarang terjadi di hari-hari biasa. Karena semua isi rumah sibuk dengan perannya masing-masing. Sebelum waktu berlalu dengan cepat, mari kita habiskan sarapan terlebih dahulu.

Piring telah bersih, tandanya makanan sudah habis. Kenyang dan bahagia menjadi satu hal yang tidak bisa dipisahkan. Karena sudah kenyang, mari beranjak untuk melakukan hal-hal yang sudah direncanakan. Sebelum itu, mari bereskan piring-piring kotor ini. Setelah membereskan piring dan mencucinya, jangan lupa bantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.

Waktu pun berlalu, pagi telah berganti menjadi siang. Karena ini akhir pekan, sempatkan tidur siang meski sebentar. Semenjak memasuki perguruan tinggi, tidur siang menjadi hal yang mahal pula untuk dilakukan. Semakin beranjak dewasa waktu merupakan hal yang berharga, maka dari itu kita harus menggunakan waktu sebaik mungkin. Padahal waktu kecil, bermain merupakan hal yang menyenangkan. Tetapi makin kesini makin berpikir untuk menghabiskan waktu dengan bermain. Karena sebagian orang berpendapat, bahwa waktu adalah uang. Dan sebagian lagi berkata, saat tua nanti kita akan menyesali banyak hal karena sudah menggunakan waktu yang kita punya dengan hal yang sia-sia.

Sebelum beranjak kedunia mimpi, ayo dengarkan podcast yang sangat saya suka sebagai pengatar tidur siang kali ini. Mungkin sebagian kalian belum tau, bahwa di dunia yang katanya sempit ini ada podcast yang sangat bagus untuk didengar. Rintik Sedu. Merupakan podcast yang sampai saat ini belum ada gantinya, yang bisa diterima oleh telinga saya. Haha... sangat aneh bukan. Podcast ini menyimpan banyak semangat untuk para pendengarnya. Salah satu kalimat yang saya sukai, "Emang harus capek. Emang akan ada nangis di tiap moment kayak, kenapa sih satu masalah belum selesai muncul masalah lain lagi?!  Tapi hidup emang gitu. Definisi uji kekuatan emang benar. Dan manusia harus dimasukin ke kotak tersempit dulu buat inget nafas. Bahwa ternyata gue bisa lebih dari gue hari ini. Pokoknya jalan terus. Istirahat boleh tapi nyerah jangan ada di rencana. Intinya, orang gak akan tahu apa yang ngebentuk kita sampai hari ini. Dan bentuk kehancuran kita sekalipun,  juga anugerah besar yang suka salah kita artikan. Apapun yang lagi dihadapin, aku cuma pengen kalian yakin bahwa yang namanya sedih, susah, itu gak mungkin seumur hidup. Kalau besar usaha kita, sebesar keyakinan sama mimpi kita, yang pahit ini pasti berlalu. semangat"

Langit sore sudah menyambut. Setelah tidur siang ditemani oleh podcast Rintik Sedu, saya bangun dengan perasaan yang sangat bahagia. Sebelum beranjak mandi, saya harus mengumpulkan nyawa terlebih dahulu untuk bangkit dari kasur yang sangat empuk ini. Ah, rasanya sangat berat sekali harus meninggalkan tempat paling nyaman dirumah sederhana ini.

Bau wangi sudah menyebar ke seisi rumah, tanda bahwa salah satu manusia di rumah ini sudah mandi. Karena sudah wangi, mari baca buku sambil menunggu sore dengan langit jingga berganti dengan malam yang penuh bintang. Buku kali ini yang saya baca adalah Time of Your Life Karya Rando Kim. Salah satu buku best seluler di korea.

Tidak terasa malam pun tiba. Langit jingga sudah berlalu, dan bintang-bintang telah bermunculan. Makan malam tiba. Makan malam kali ini sangat sunyi, sehingga waktu berlalu dengan cepat. Tidak terasa semua sudah selesai. Piring-piring sudah kotor. Ayo beranjak, dan bereskan semua ini.

Setelah semuanya selesai, kamar menjadi tempat sasaran selanjutnya. Ya kalo bukan kamar kemana lagi haha. Sesampainya disana, saya memutuskan untuk menonton salah satu variety show korea. Negari gingseng ini sangat banyak disukai orang-orang. Selain karena budaya dan makanan tradisionalnya. Korea juga terkenal dengan girlband dan juga boyband. Tidak berbeda dengan manusia kebanyakan, saya suka salah satu boyband korea. Bangtan boys atau lebih dikenal BTS merupakan boyband korea yang saya suka. 7 laki-laki yang memberi semangat dan kesenangan kepada penggemarnya melalui semua karya-karyanya.

Ada satu lagu  yang terus mengiringi keseharianku. Lagu tersebut berjudul Fire , terdapat lirik "hidup semaumu, karena itu milikmu. Jangan terlalu berusaha, kalah juga tidak apa-apa". Sebelum mendengar lagu ini, saya selalu merasa terbeban dan hidup saya tidak seru. Tetapi setelah mendengarnya, saya mencoba merubah diri dengan hidup sesuai yang saya rasakan.

Kantuk sudah menghampiri, waktunya memejamkan mata. Sebelum beranjak ke dunia mimpi, jangan lupa untuk berterimakasih kepada Tuhan dan juga diri sendiri. Terima kasih karena masih memberi waktu untuk terus berpijak di buminya, dan untuk diri sendiri terima kasih untuk selalu kuat setiap harinya. Satu lagi, jangan lupa maafin orang-orang yang sudah berbuat jahat kepada kita hari ini. Kalo kata ibu, tidur dalam keadaan marah ataupun dendam itu tidak baik. Oke, karena waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, mari matikan lampu dan tidur nyenyak. Selamat malam semuanya, saya berharap ada hal-hal yang bisa kalian ambil dari potongan cerita ini. Sampai jumpa lagi.

Tulisan ini sebagai tugas matakuliah Bahasa Indonesia.

Dosen pengampu : Rudi Umar Susanto, M. Pd 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun