Mohon tunggu...
Sayyidatina Latifah
Sayyidatina Latifah Mohon Tunggu... Freelancer - asli

seorang manusia biasa yang gemar bercerita

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakikat Manusia?

25 Februari 2020   00:46 Diperbarui: 25 Februari 2020   01:04 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A.    Pengertian Manusia Menurut Para Ahli

Menurut teori evolusi mengatakan bahwa alam ini, termasuk manusia yang berada didalamnya berkembang secara evolusionis( berubah atau berkembang secara perlahan) dari makhluk yang sangat sederhana yang berkembang sedemikian rupa menjadi makhluk yang lebih kompleks. Perjalanannya yang sangat panjang itu menceritakan perkembangan sampai manusia menjadi sekarang ini. Dan prediksi kedepan manusia akan terus berkembang dan mengalami trasformasi kebentuk manusia lainnya yang lebih kompleks. Menganut teori evolusi:

     1)      Golongan realisme ( orang yang beranggap bahwa realitas ini bersifat bendawi).

     2)      Golongan materialis (orang yang beranggap bahwa alam ini wujud gerak mekanistik).

     3)      Golongan ateis (orang yang tidak percaya kepada tuhan).

Pandangan para ahli agama mengatakan bahwa manusia pertama tidak diciptakan ditempat ini(bumi), dan bukan merupakan bagian panjang dari sejarah alam seperti diperkirakan dalam pandangan evolosionisme. Manusia yang pertama disebut dengan adam diciptakan di surga.

Roger, Hansen, Adlet, dan Martin Buber. Human artinya manusia, yaitu memahami secara hakiki keberadaan manusia, oleh manusia, dan dari manusia berdasarkan rasio (pemikiran manusia). Pandangan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Dalam batas tertentu manusia punya otonomi untuk menentukan nasibnya

b.Manusia bukan makhluk jahat atau baik, tetapi ia punya potensi untuk keduanya

c.Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab atas perbuatannya 

d.Manusia makhluk yang senantiasa akan menjadi terus berusaha, dan tak pernah  sempurna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun