Mohon tunggu...
Rasyid Sayyari
Rasyid Sayyari Mohon Tunggu... Musisi - Musisi

https://open.spotify.com/artist/6LzwX8hJ1v0i4he5aiHc7O?si=dgmFzPdySY2lN2EEXvNmbA

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Di Balik Kekurangan, Ada Kelebihan

25 September 2012   12:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:43 3702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1348574295699671221

[caption id="attachment_214524" align="aligncenter" width="361" caption="seruu.com"][/caption]

Manusia diciptakan sebagai makhluk yang tidak sempurna. Selalu memiliki kekurangan yang membuat dirinya tidak sempurna. Kekurangan yang membuatnya menjadi “sempurna”. Tanpa kekurangan itu, manusia akan menjadi makhluk sempurna.

Kekurangan dan kelebihan ibarat dua sisi mata uang yang selalu berpasangan satu sama lain. Selalu terikat satu sama lain dan tidak terpisahkan. Kekurangan dan kelebihan adalah anugerah buat diri manusia. Dengan adanya mereka, kita menyadari bahwa kita membutuhkan orang lain agar menjadi sempurna. Dengan sebab itulah manusia diciptakan untuk saling mengisi dan saling melengkapi.

Sebagai manusia, terkadang kita merasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain. “Kok dia ganteng sih, dan gue jelek?” atau “Kok dia hidungnya mancung sih, dan punya gue pesek?”. Itulah pertanyaan normal manusia. Merasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain dan ingin dirinya seperti orang lain. Menjadi sama seperti orang lain akan membuatdirinya bahagia. Tapi,apakah benar bahagia?

Tuhan telah menciptakan kita dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kalaupun ada orang lain yang dilahirkan dalam keadaan cacat, itu bukanlah berarti Tuhan tidak adil. Tuhan telah memberikan karunia yang lebih kepada dirinya di bagian yang lain, yang kadang tidak kita sadari.

Orang yang dilahirkan dengan kebutaan bukan berarti dia cacat. Justru Tuhan telah memberikannya karunia lebih, berupa pendengaran yang lebih tajam atau modalitas kinestetik yang lebih dominan. Inilah “keadilan Tuhan” yang sering kita tidak sadari. Bahwa setiap kita telah diciptakan dengan porsinya masing-masing.

Kenapa mesti minder?

Kita tidak perlu minder ataupun malu dengan keadaan kita. Di balik kekurangan, pasti ada kelebihan. Contohnya, para pemain bola yang cebol. Kalau mereka merasa minder dengan kekurangannya, itu adalah hal yang wajar. Tapi mereka tidak terlarut dengan kekurangan itu. Justru mereka melihat kelebihan yang ada di diri mereka.

Tahukah kamu berapa tinggi Lionel Messi? Ia cukup pendek untuk ukuran pesepak bola. Tingginya hanya 1,69 meter. Tapi jangan tanya prestasinya. Ia telah memenangi penghargaan pemain terbaik dunia. Itu hanya salah satu penghargaan dari sekian banyak penghargaan yang ia dapatkan.

Apa kelebihan messi di balik kekurangannya itu? Kecepatan, kelincahan, teknik tinggi. Pemain-pemain yang pendek seperti dirinya beruntung karena dikaruniai kelincahan. Dengan kelincahannya, ia bisa melewati pemain belakang yang rata-rata berpostur tinggi besar. Sebuah kelebihan yang dimaksimalkannya hingga ia bisa menjadi seorang juara.

Jika kita berkaca pada Messi, kita bisa mencontoh dirinya. Bisa menengok sebentar ke dalam diri kita. Apa kekurangan kita, apa kelebihan yang bisa kita maksimalkan. Pasti ada kelebihan yang tersembunyi di balik kelemahan kita. Kita hanya perlu menyadari, melatihnya dan memaksimalkannya. Agar kelebihan kita bisa membuat kita menjadi “juara”, seperti Lionel Messi.

Tak perlulah lagi, kita menangisi kekurangan kita. Melihat pada diri orang lain, betapa beruntungnya mereka dengan apa yang mereka punya. Melihat orang lain dan ingin menjadi seperti mereka. Kita adalah diri kita sendiri. Yang tahu kekurangan dan kelebihan diri adalah kita sendiri. Kitalah yang menentukan. Setiap diri pasti bisa memaksimalkan kelebihan yang ia miliki.

Selamat malam dan salam semangat

sumber referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Lionel_Messi

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun