Mohon tunggu...
Akhmad Saefudin
Akhmad Saefudin Mohon Tunggu... Editor - An Amateur Writer

Penikmat tulisan bagus yang masih saja malas belajar menulis bagus......

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Menjaga Coffee Effect Saat Puasa

18 Mei 2018   23:52 Diperbarui: 19 Mei 2018   00:15 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.pengusahasukses.com/

BAGI pecandu kopi, apa jadinya jika sehari saja tanpa menenggak kopi? Lemaskah? Pusingkah? Lantas, bagaimana dengan aktivitas ngopi selama Bulan Ramadhan, bagaimana rasanya dari pagi sampai maghrib tak bersentuhan dengan kopi? Bagaimana terkait stamina dan mood seharian, mengingat di luar ramadhan terbiasa nyanding kopi setiap saat?

Inilah ceritaku. Sebagai pecandu kopi, tentu tak satu haripun aku bisa lepas dari seduan miniman berkafein itu. Bahkan dalam kondisi asam lambung naik, suatu waktu, tetap saja aku tak kuat untuk puasa ngopi. Suatu waktu karena terburu-buru, tanpa sadar aku melewatkan ngopi pagi. Apa yang terjadi, siang menjelang sore kepala terasa pusing, urat saraf seperti berkontraksi. Entah fakta atau sugesti, aku menyimpulkannya karena sejak pagi tak ngopi.

Benar saja, setelah mencium aroma dan menyeruput perlahan kopi hitam yang panas, perlahan pusingku hilang. Untuk diketahui, normalnya aku mengkonsumi empat sampai lima gelas kopi setiap harinya. Disebut normal karena belum menghitung kemungkinan main ke rumah kawan atau kongkow yang kesemuanya pastilah menyertakan suguhan kopi.

Bagaimana dengan saat Ramadhan? Jatah ngopi tentu berkurang, karena praktis sejak subuh sampai maghrib tak boleh makan dan minum. Maka untuk menjaga coffee effect selama seharian itu, aktivitas santap sahur pastilah kuakhiri dengan ngopi. Itulah gelas pertama. Selanjutnya saat berbuka, setelah menyantap menu takjil akupun menyedu kopi. Makan besar biasanya diagendakan selepas shalat maghrib. Malam hari sekitar pukul 22.00 kembali satu gelas sebagai penghantar tidur. Dengan jadwal ngopi itu, paling tidak selama seharian berpuasa aku terhindar dari kepala cenut-cenut.

Agh, masa? Boleh percaya atau tidak, ini dialami istriku yang kebetulan juga mencandu kopi. Karena lupa meminum kopi saat sahur, puasa hari pertamanya berisi keluhan tentang sakit kepala. Sakitnya bahkan masih bertahan sampai selepas berbuka. "Apa karena pas sahur nggak ngopi ya?," kata istriku menyimpulkan sendiri.

Ya, bagi pecandu kopi, melewatkan ngopi saat sahur bisa jadi akan berpengaruh ke staminanya selama seharian. Inilah coffee effect, antibody kita mungkin kaget karena sejak pagi sampai sore tak ada asupan kopi. Sekali lagi, ini soal sugesti, pun sejauh pengalamanku yang gemar menikmati aroma hangatnya. Untuk menambah asupan gizinya, biasanya dua sendok makan kopi hitam kusedu dengan satu sachet susu putih tanpa tambahan gula. Yang jelas, kalau Anda memang pecandu kopi, pastikan tak pernah melewatkan ngopi saat sahur.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun