Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lingkaran Pertemanan

2 Maret 2023   15:43 Diperbarui: 2 Maret 2023   15:48 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepanjang hidup, aku memiliki banyak lingkaran pertemanan dan setiap lingkaran pasti berbeda corak gaya, ketertarikan dan kepribadiannya.
Pernah suatu hari aku berdiskusi dengan temanku dan jawabannya menurutku paling mendekati kebenarannya yaitu karena aku memiliki banyak interest (minat, ketertarikan) dan bakat membuat aku punya banyak lingkaran pertemanan sesuai dengan hal yang kumiliki.
Kupikir benar juga.

Semakin umur aku menyadari bahwa aku sebenarnya seorang introvert tapi tipeku adalah social introvert.  Tipe ini senang berada dalam kelompok kecil dan tidak suka keramaian ataupun berada dalam organisasi besar yang banyak orang.

Kepribadian Social Introvert Ini juga  membuat aku mudah bergaul dengan banyak orang dari berbagai kalangan walaupun tidak gegap gempita. Sekilas terlihat aku seperti seorang ekstrovert ya.. hahaha
Kalau dalam penilaian karakter aku berada di bagian sanguinis phlegmatis jadi ini seperti 50 persen ekstrovert dan 50 bagian lagi adalah introvert.

Anyway,
Bagaimanapun dan dengan siapapun lingkaran pertemanan yangg aku miliki, ada 5 hal  yang tidak akan aku lakukan, yaitu :
1. Untuk mendapatkan teman aku tidak akan menggadaikan harga diri agar masuk kedalam lingkaran pertemanan atau sebuah komunitas.


2. Berhutang agar aku bisa menyesuaikan dengan gaya hidup dengan yang lain.  Misalnya, membeli tas branded dengan cara berhutang agar bisa sama dengan yang lain di dalam grup. Ini Big No No untukku.


3. "Membeli" teman adalah hal yang paling aku hindari karena berteman semestinya datang dari hati.


4. Berusaha mati-matian menyamakan diri dengan lingkaran yang kumasuki.  Menurutku setiap orang unik dengan gaya masing-masing.  Karena itu contoh kecilnya saja,  aku paling tidak mau kalau grup mengisyaratkan memakai baju yang sama sebagai dresscode nya. Sungguh memaksakan orang menjadi 1 macam saja. Tidak adaistimewa dan tidak menampilkan karakter dari pribadi seseorang.


5.  Bila orang tidak mau berteman denganku, tidak memgapa. Sebab sudah bisa kupastikan bahwa ia tidak satu frekuensi dan berbeda dalam pikiran mapun kesukaannya. Jangan dipaksakan nanti makan hati.

Prinsipku dalam berteman adalah equal atau kesetaraan.  Semua kulihat berdasarkan atas kesamaan platform hati dan pemikiran.
Bila tidak sesuai lebih aku mengundurkan diri daripada nanti malah tersiksa.  Kalaupun masih harus berada dalah lingkaran itu tetap bersikap apa adanya tanpa perlu memaksakan diri ikut dalam arus. Dan menjaga jarak dengan orang2 yg kuanggap hanya friends with benefit atau toxic.

Pribadi kitalah yang menentukan akan dibawa kemana diri ini.


Teman seharusnya memperkaya wawasan kita, membahagiakan, menjadi cheerleader, support system, pembuka wawasan dan tempat sharing terpercaya bukannya malah jadi batu sandungan dan lawan kejam buat yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun