Kebersamaan di Kampungku
(Reuni Akbar Methodist 4 Polonia Medan)
Di era tahun 1970-an daerah desa Polonia yang kita kenal dengan nama Kampung Anggrung yang jaraknya lebih kurang 3 km dari bandara Polonia Medan waktu itu terlihat anak-anak kecil usia sekolah yang banyak berkeliaran karena tidak sekolah. Karena ekonomi yang terbatas maka sebagian orang tua yang mampu hanya ngeleskan anaknya saja, karena tidak sanggup membayar uang sekolah di sekolah kota. Melihat kebutuhan seperti ini maka Pengurus Kebaktian Pemuda-Pemudi Gereja Methodist Indonesia Gloria yang terletak di Jalan Nusantara ( sekarang Jl. Let Jen Haryono MT) tergerak untuk membuka sebuah sekolah yang dimulai dari kelas 1 Sd hingga kelas 3, waktu itu tahun 1970. Â Sekolah yang terbuat dari dinding tepas ini sangat disambut waktu itu, dengan demikian maka anak-anak pada waktu itu mulai sekolah.
Penulis termasuk murid angkatan 1970 yang masuk di kelas 1 waktu itu. Sekolah terus berjalan atas perlindungan Tuhan sehingga muridnya makin hari makin banyak. Guru-guru yang mengajar waktu itu dibayar sangat minim karena hanya sekadar pelayanan dari mereka. Demikian juga uang sekolahnya. Karena sekolah terus berkembang maka terpaksa dibangun sebuah gedung baru yang semi permanent di Jl Pekong 31 Medan. Perkembangan demi perkembangan dan kebutuhan demi kebutuhan maka atas anugerah Tuhan sekolah Methodist Polonia ini yang disebut Methodist 4 ini telah beberapa kali di rehab sehingga saat ini gedungnya sudah permanent dan diikuti sebuah chapel gereja yang di pakai oleh Gereja Methodist Indonesia Jemaat Markoni.
Sekolah Methodist ini sangat unik, mengapa? Karena murid-muridnya berasal dari kampung yang sama, dengan demikian kita itu saling kenal, maka bila hari ini kita merayakan reuni, maka bukan hanya sekadar berkumpul karena kita pernah satu almamater, namun juga karena kita pernah satu Kampung.
Sekolah Methodist 4 Jalan Pekong 31 Medan ini sangat diberkati Tuhan sehingga sudah puluhan ribu murid-murid yang sudah ditamatkan di sekolah ini dan tersebar di berbagai pulau di Indonesia bahkan di berbagai manca negara.
Sejak setengah tahun lalu penulis tergerak untuk mengajak teman-teman yang masih berada di Medan untuk mengadakan Reuni Akbar kembali setelah pada tahun 2009 dan 2010 kita pernah selenggarakan Reuni Akbar yang waktu itu jarak persiapannya hanya seminggu. Kali ini persiapannya cukup matang, apalagi ditambah komunikasi kita bisa via media sosial, membuat kita lebih mudah mensosialisaikan acara ini. Sdr Marusli dan Sdr Sunarlim Satio tergerak untuk menjalankan acara ini ditambah segenap teman-teman yang kemudian kita sebut sebagai Panitia yang terdiri dari Pdt. Saumiman Saud [penasihat] dan Koordinatornya Marusli Lie dan wakilnya Sunarlim Satio, disusul Fang Ik Mei, Rusli Abeng, Jutik Kosasih, Siau Ling, Fung Liang, Wen Hui, Muliani Wijaya, Wen Cien dan Juni sereta didukung segenap alumni seluruh Indonesia dan Manca Negara. Â Acara dipandu oleh MC dan team Band kota Medan. Â
Lagu tema yang diambil panitia adalah Wonderfull World by Louis Amstrong dan lagu favorit Gereja Tua yang dinyanyikan oleh para mantan guru dan alumni penuh suka cita. Acara yang lengkapnya dihadiri kurang lebih 150 orang alumni Methodist 4 ini membawa pulang suka-cita dan kenangan, kiranya ditahun-tahun mendatang Reuni semacam ini lebih sukses dan semarak lagi. Terima kasih untuk kerja keras sdr Wie Pin (Marusli Lie) dan Sunarlim Satio dan team atas jerih payahnya. Bagi teman-teman yang tidak sempat berkumpul di Medan, maka 6 Oktober 2017 acara lanjutan akan diselenggarakan di Jakarta. Inilah ssekilas berita Kebersamaan di Kampungku, check infonya pada panitia Medan. (Saud)