Mohon tunggu...
Sylvia AudeschaUtami
Sylvia AudeschaUtami Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Assalamualaikum :) I'm Part of International Relations'19 From Indralaya, Sumatera Selatan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Strategi Generasi Online dalam Menyikapi Cyber War

30 November 2021   15:38 Diperbarui: 30 November 2021   15:50 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Sudah hampir 2 tahun pandemi Covid-19 masih belum selesai. Sejak pertama kali diumumkannya virus Covid-19 masuk ke Indonesia, hingga saat ini virus tersebut harus terus menerus di lawan. Sudah terlalu banyak dampak yang diakibatkan dari virus ini, baik itu dari sektor kesehatan, ekonomi, pendidikan dll. Berbagai upaya dalam mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 terus dilakukan, seperti pembatasan aktivitas di luar rumah, memperketat protokol kesehatan melalui 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak minimal 1 meter. Namun upaya yang dilakukan tersebut memberikan suatu fenomena baru yang harus dibiasakan untuk dilakukan demi kebaikan bersama. Seperti harus membatasi aktivitas khususnya saat berada di luar ruangan, mengharuskan segala bentuk aktivitas dilakukan di dalam rumah atau di dalam ruangan, fenomena ini yang akhirnya membuat sebagian besar individu saat ini ketergantungan terhadap keberadaan teknologi dan internet. Di era digital seperti sekarang ini teknologi sebagai sebagai sesuatu yang sangat penting di tengah situasi Internasional. Teknologi dan internet, merupakan dua komponen kebutuhan yang penting di samping kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dengan demikian setiap negara wajib untuk melakukan pengontrolan serta pengendalian aktivitas warganya terhadap internet di negaranya. Semakin tinggi tingkat ketergantungan, maka semakin tinggi juga risiko yang akan dihadapi, karena segala aktivitas yang kita lakukan bergantung pada teknologi dan internet tersebut.

Generasi online merupakan istilah yang dibuat untuk sekelompok orang yang memiliki kesamaan dalam memanfaat teknologi dan internet saat ini, dalam melakukan aktivitas mereka harus online terlebih dahulu, sehingga penggunaan internet dan teknologi mulai beralih menjadi kebutuhan pokok setiap individu. Seperti saya saat ini, kegiatan perkuliahan yang biasanya offline dan harus datang langsung ke kampus untuk kegiatan belajar mengajar dengan bertatap muka bersama teman sekelas dan dosen pengampuh, di masa pandemi seperti sekarang harus online menatap layar laptop ataupun smartphone dengan memanfaatkan berbagai platfrom atau sosial media dalam mempertemukan saya bersama dengan teman sekelas dan dosen pengampuh dalam kegiatan belajar mengajar dan aktivitas di kampus ditiadakan. Hal tersebut memang harus dilakukan karena merupakan salah satu upaya dalam mengatasi penyebaran Covid-19. Generasi online saat ini dapat dikatakan ketergantungan terhadap teknologi dan internet, karena dua komponen tersebut tidak dapat terpisahkan satu sama lain seperti jika kita memiliki teknologi saja tapi tidak dengan internet, maka kita tidak dapat mengakses beragam informasi yang kita dapat dari internet dan melakukan aktivitas, seperti sekolah online. Begitu juga dengan jika hanya memiliki internet, maka itu hanya akan menjadi percuma. Kemajuan teknologi yang dimanfaatkan oleh generasi online, tidak terlepas dari adanya globalisasi.

Sesuatu yang memiliki keterkaitan antara teknologi komunikasi atau komputer dan internet yang digunakan secara online disebut dengan cyber. Memanfaatkan cyber disituasi saat ini sudah mulai dikenali bagi generasi online, seperti contoh aktivitas yang tadi sudah saya berikan, aktivitas tersebut termasuk dalam cyber space. Penggunaan istilah cyber terus bertambah sesuai dengan perkembangannya. Selain dalam penggunaan istilah, berbagai fenomena cyber juga mengalami perkembangan, cyber tidak selamanya memberikan dampak positif, akan tetapi banyak dampak negatif dan fenomena negatif seperti cyber war. Cyber war tercipta dari adanya cyber spaces, karena cyber space ini berpotensi sebagai awal mula terjadinya ancaman yang mengancam national security dan International.

Cyber war adalah ancaman masa depan pada keamanan internasional juga nasional seiring meningkatnya penggunaan internet di era globalisasi (Yanuar, 2021). Cyber war terus mengalami peningkatan terlebih di situasi work from home seperti sekarang ini karena adanya aktivitas masyarakat yang mendominasi pada situasi yang online seperti sekarang ini, menjadi suatu peluang bagi seorang kriminalitas untuk melakukan kejahatan. Cyber war telah dinyatakan sebagai jenis perang baru di depan mata yang mengancam tingkat keamanan dunia, perang ini sejenis perang digital dalam dunia maya berupa pencurian data atau fakta sector-sector krusial misalnya Intelejen, Sandi Negara, Strategi kebijakan luar negeri, Pertahanan negara, Militer, dll. Data-data yang disimpan dalam lembaga negara ini, apabila nantinya terjadi pencurian data atau informasi, maka data tersebut dapat dijadikan sebagai tindak kejahatan atau dijadikan sebagai kepentingan pencurian data seperti pemalsuan, penghapusan, bahkan dijual kepada pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain pencurian data, pelakunya memanfaatkan lembaga negara yang berhasil diretas untuk saling bersaing, mengacau, menghentikan komunikasi bahkan mengubah fakta yang ada secara berlawanan. Kerugian lainnya yang dapat dirasakan adalah kerusakan software dan system computer, karena jika pencuri data berhasil mendapatkan data yang diinginkan, maka mudah baginya untuk memblokir software dan system computer yang digunakan sebelumnya. Sebuah negara juga dapat kehilangan sejumlah uang akibat cyber war ini. Pada UU Nomor 3 Tahun 2002 mengenai Pertahanan Negara, bentuk ancaman di sistem pertahanan negara terdiri atas military threats and non-military threats, ancaman siber termasuk dalam ancaman non militer

Cyber war bukan hanya berbahaya bagi negara, tetapi juga dengan keamanan individu dengan adanya pencurian identitas, akun yang dibajak, penyebaran nama baik bahkan bisa membunuh tanpa menyentuh. Bagaimana tidak, jika akun yang kita miliki saja kemudian dibajak oleh orang lain, dan digunakan sebagai penjamin pinjaman online, bahkan sudah jelas bukan kita yang melakukannya, orang dengan tingkat mental health yang rendah sudah dipastikan mengalami depresi bahkan bisa menyebabkan bunuh diri, terlebih di situasi sekarang ini, banyak orang yang kehilangan pekerjaan bahkan pendapatannya di bandingkan sebelum pandemi. Fenomena ini jelas memberikan dampak negatif pada keamanan internasional juga nasional yang pada akhirnya memberikan keraguan pada diri individu terkait tingkat keamanan mereka dalam penggunaan sosial media. Lantas bagaimana strategi kita sebagai generasi online dalam menyikapi cyber war ?

Strategi yang didapat dilakukan sebagai generasi online dalam menyikapi cyber war adalah mengisi waktu luang ketika berselancar di sosial media dengan kegiatan positif seperti membaca media elektronik, mendengar musik atau menonton film kesukaan. Selain itu, melatih tingkat kepekaan kita terhadap perilaku kritis kita untuk tidak sembarangan membuka e-mail atau link dan tautan yang memiliki potensi mencurigakan atau berasal dari alamat-alamat web yang tidak jelas asal-usulnya, dan biasanya tempat pencarian seperti google dapat mendeteksi web yang mencurigakan, maka dari itu hal tersebut harus kita hindari demi keamanan kita sendiri. Lakukan pengecekan secara berkala terhadap email atau akun-akun sosial media, dan usahakan untuk tidak menggunakan kata sandi yang sama di setiap email dan akun sosial media, karena akan berpotensi sangat berbahaya apabila satu saja kata sandi yang diketahui oleh orang lain akan berdampak pada akun yang lainnya.

Bersikap waspada terhadap setiap arsip elektronika karena, kita bisa saja dijebak untuk menonton hal-hal yang berbahaya dan merugikan. Serta kita sebagai generasi online harus sepandai mungkin memanfaatkan literasi informasi. Maraknya informasi akan ganasnya virus Covid-19, kita harus pandai mencari informasi yang akurat dan jangan sembarangan memasukkan informasi penting ke dalamnya. Biasakan diri hanya membuka situs-situs resmi, supaya tetap up to date mengenai Covid-19, demi menghindari infeksi malware dan terhindar dari cyber crime. Menyikapi cyber war, sebagai generasi online hindari berkeinginan menjadi hacker, isi kegiatan dengan hal-hal positif, jangan terpengaruh terhadap situasi yang dapat menjerumuskan diri sendiri ke dalam bahaya apalagi di masa pandemi sekarang. Pentingnya edukasi terhadap penggunaan cyber di cyber space, perlu diperhatikan dalam diri setiap individu terlebih di masa pandemi seperti ini. Walaupun cyber merupakan alternatif dalam melakukan aktivitas di tengah pandemi Covid-19, tidak menjadikan kita harus melupakan aktivitas langsung kita saat berada di rumah, saat berhenti sejenak dari aktivitas cyber, kegiatan sehari-hari dapat diisi dengan kegiatan ibadah, berolahraga dan berkebun dapat kita lakukan, bahkan jika kita memiliki aktivitas perdagangan, di masa seperti ini, kita dapat mengembangkannya menjadi e-commerce atau digitalisasi UMKM, dan masih banyak aktivitas lain yang mengisi kekosongan daripada sekedar terus aktif di dunia maya.

Selain strategi dari generasi online dalam menyikapi cyber war, suatu negara juga harus memiliki cyber security untuk terhindar dari cyber war. Hal ini dikarenakan cyber war sudah sangat sering terjadi, bahkan mengalami peningkatan selama pandemi. Salah satu strategi menurut saya adalah melalui kerja sama Internasional. Suatu negara pada umumnya membutuhkan negara lain dalam memenuhi kepentingan nasionalnya, terkait dengan cyber war ini juga, suatu negara dapat melakukannya dengan negara lain dalam meningkatkan cyber security sebagai strategi menjaga keamanan dan pertahanan negara dengan cara memberi edukasi terhadap setiap warga negaranya, sosialiasi terhadap penggunaan cyber, dan seberapa penting cyber security itu. Dengan demikian negara dapat menyelesaikan cyber war dengan adanya bantuan negara lain dalam mengatasi ancaman cyber war, dengan harapan fenomena ini tidak lagi merugikan suatu negara yang terancam keamanannya. Dari kerja sama Internasional juga, suatu negara dapat belajar sesuatu mengenai cyber security yang tidak didapatkan dari negaranya, kemudian ditemukan dari kerja sama tersebut. Beberapa negara bahkan memiliki pasukan keamanan cyber tersendiri. Pasukan tersebut dibentuk dengan tujuan menyatukan berbagai serangan terhadap cyber war dan meningkatkan keamanannya. Dari adanya fenomena cyber war ini, negara tidak lagi menjadikan darat, laut, udara, dan angkasa sebagai media dalam berperang, atau dengan kata lain berperang secara fisik. Menjadikan perang siber sebagai media kelima dalam berperang sangat berasalan karena suatu negara menginginkan tingkat keamanannya terus mengalami kemajuan dalam memenangkan berbagai serangan dari musuh (Letkol Chb Ir. Bagus Artiadi Soewardi, 2013).

Sejak munculnya fenomena Cyber war terhadap aktivitas cyber, fenomena tersebut langsung ditetapkan sebagai bentuk ancaman non militer, karena dampaknya yang merugikan individu dan negara, pelaku kejahatan cyber war terus mengalami peningkatan seiring meningkatnya penggunaan internet di masa pandemi seperti sekarang ini. Sebagai generasi Online, kita harus lebih bisa mengantisipasi segala bentuk tindak kejahatan di cyber space, dan mengantisipasi diri sendiri agar terhindar menjadi pelaku di dunia maya ini. Selain antisipasi dari diri sendiri, peranan negara dalam mengatasi cyber war juga sangat penting melalui kerja sama Internasional agar dapat bersama-sama menangani ancaman yang sangat merugikan ini.

References

Letkol Chb Ir. Bagus Artiadi Soewardi, M. (2013). Perlunya Pembangunan Sistem Pertahanan. Potensi Pertahanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun