Peristiwa demo berdarah di Nepal menunjukkan bahwa demokrasi tidak cukup hanya tertulis dalam konstitusi, tetapi harus diwujudkan melalui tindakan nyata pemerintah dalam mendengar dan menyalurkan aspirasi rakyat secara damai. Kekerasan yang terjadi justru memperburuk hubungan negara dan warganya, serta menandakan lemahnya mekanisme dialog dan musyawarah. Pengunduran diri Perdana Menteri K.P. Sharma Oli dan terbentuknya pemerintahan sementara di bawah Sushila Karki memberi harapan akan perubahan, namun tantangan terbesar adalah memastikan reformasi berjalan nyata, bukan sekadar pergantian kekuasaan. Sebagai mahasiswa, kita dapat belajar bahwa demokrasi sejati menuntut partisipasi aktif rakyat, keterbukaan pemerintah, dan penyelesaian konflik tanpa kekerasan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI