Mohon tunggu...
Satya Dimitri
Satya Dimitri Mohon Tunggu... -

music is the best of me

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Trotoar "Zaman Now", Isinya Ondel-Ondel

24 Februari 2018   16:31 Diperbarui: 28 Februari 2018   11:09 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru saja kontroversi kendaraan roda dua di Jalan Thamrin yang kembali dibuka setelah tiga tahun ditutup. Semeraut, kacau, macet dan menimbulkan masalah-masalah baru hingga kecelakaan akan sulit dihindari. Sementara itu, desain baru Jalan Sudirman (Jakarta Selatan-Pusat) dan Jl MH Thamrin (Jakarta Pusat) hampir rampung.

Akan ada empat lajur di sepanjang jalan tersebut. Lajur untuk motor yang telah dibolehkan kembali melintas di sepanjang jalan Thamrin akan menjadi satu dengan lajur bus reguler. Hal ini akan menjadi masalah nantinya, karena kebanyakan bus ugal-ugalan hingga disatukan dengan motor? Akan membuat timpang kendaraan dan bisa sebabkan kecelakaan. Apalagi lajur untuk kedua jenis kendaraan ini hanya dipisah oleh marka biasa.

Penegakan hukum di lapangan akan diperketat dengan penilangan di tempat jika ada yang melanggar marka. "Pembatasnya marka biasa. Tinggal law enforcement (penegakan hukum) saja," kata Asisten Sekda Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup Gamal Sinurat di Jakarta, Rabu (21/2/2018) (Republika.com)

Sementara untuk Bus Transjakarta, akan tetap berada pada lajur khususnya. Dia mengatakan, tidak ada jalur cepat atau lambat dalam desain baru. Semuanya digabung, maka akan macet dan macet lagi. Pembatas jalan di tengah yang ada pohonnya akan dihilangkan. Namun, pepohonan semua yang ada di tengah akan dipindah ke trotoar.

Artinya, pepohonan yang ada di jalan tersebut jumlahnya tidak berkurang. Memang tidak berkurang, tapi akan menambah dana baru untuk mengulang penanamannya, jika saja dana tersebut dialihkan untuk menggiatkan UKM warga pasti akan lebih bermanfaat. Mengenai lebar trotoar, Gamal mengatakan, akan bervariasi tergantung kondisi yang ada sekarang.

Rata-rata lebar trotoar antara 10 hingga 12 meter. Pengerjaan trotoar dari Patung Pemuda Senayan hingga Patung Kuda ini rencananya akan dimulai akhir Februari. "Tapi prioritas sampai ke Jembatan Casablanca, Karet, dulu," ujar dia.

Fungsi trotoar adalah untuk tempat interaksi ekonomi, sosial, maupun budaya. Nanti kalau rencananya sudah final akan kita tunjukkan blueprint-nya. Dengan diatur kegiatan tersebut maka kegiatan ekonomi, kegiatan sosial maupun kegiatan kebudayaan dapat dikelola dengan baik dan terintegrasi. "Tanpa ada pengaturan maka akan muncul masalah," kata Anies (Republika.com).

Fungsi trotoar yang seharusnya menjadi tempat untuk pejalan kaki bukan sebagai wadah berinteraksi yang akan menimbulkan masalah. Karena jika ingin membuat kreasi seperti jalan-jalan di luar negri tidak cocok dilakukan di Jakarta yang sangat macet ini, diluar negri memang warganya lebih menyukai jalan kaki daripada menggunakan kendaraan, kalaupun kendaraan, mereka lebih suka kendaraan umum.

Sementara itu di Indonesia,  warga malah suka dengan kendaraan pribadi. Ditambah lagi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, mengatakan ada usul trotoar Jalan MH Thamrin dan Jalan Sudirman dijadikan lokasi atraksi para atlet Nasional yang berprestasi. 

"Atlet Nasional yang berprestasi bisa diakomodir sebagai salah satu atraksi yang di tampilkan di trotoar-trotoar nanti (Liputan6.com). Karena banyak tempat yang bisa digunakan untuk berkreasi, trotoar seharusnya digunakan untuk berjalan kaki semata. berkreasilah pada tempat yang sesuai seperti pusat keramaian, kota tua misalnya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun