Mohon tunggu...
Satrio Anugrah
Satrio Anugrah Mohon Tunggu... Lainnya - Football Coach, Football Writer

Menulis untuk menyenangkan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Inggris Tidak Pernah Kehabisan Talenta

1 Januari 2021   23:57 Diperbarui: 4 Januari 2021   04:00 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inggris, seringkali disebut sebagai negara penemu sepakbola. Sebuah hal yang agung mengingat sepakbola adalah olahraga paling digemari di dunia.

Inggris pun seringkali dicemooh lebih daripada negara lain bila performa timnas mereka di pentas internasional anjlok. Klaim sebagai inventor malah jadi beban tak perlu bagi negeri Ratu Elizabeth dan para pegiat sepakbolanya.

Generasi emas inggris dipenuhi ikon-ikon sepakbola macam Gerrard, Beckham, Scholes, Rooney, Lampard, Ferdinand tidak serta merta membawa kejayaan.

Di Piala Dunia, Inggris terombang-ambing di perempat final, perempat final lagi , kemudian tidak lolos fase grup pada tahun 2014. Di Piala Eropa, Inggris bahkan tidak ikut serta dalam perhelatan pada tahun 2008.

Pola yang berulang (trengginas di babak kualifikasi namun melempem di turnamen sesungguhnya) ini telah membuat semua orang pesimis pada Inggris, walau jajaran starting eleven hingga ke bangku cadangannya diisi para pemain yang membuat negara lain iri.

Pada tahun 2018, Inggris datang ke piala dunia dipimpin seorang pelatih yang minim pengalaman serta pemain-pemain belia.

Kombinasi kegagalan masa lalu ditambah nama-nama yang relatif baru mengurangi ekspektasi dari publik Inggris.

Hasilnya, Inggris berhasil lolos ke semifinal, Unggul lebih dulu, sebelum nervous dan kecerobohan lini belakang membuat mereka harus mengubur mimpi membawa pulang trofi piala dunia ke rumah. ingat slogannya? Football is coming home.

Kepahitan turnamen itu nyatanya berbuah perubahan yang membuat sepakbola inggris naik satu tingkat.

Ternyata, resep yang selama ini terlewatkan, Kepingan yang hilang, dan obat dari tiap kegagalan itu adalah pembinaan usia muda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun