Mohon tunggu...
Satrio Mandala
Satrio Mandala Mohon Tunggu... Mahasiswa - satriomandala

Hidup Keras Boss

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Pertumbuhan Anak Usia Dini

9 Desember 2021   10:13 Diperbarui: 9 Desember 2021   12:44 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) dapat menjadi hasil dari peningkatan informasi manusia yang dapat memberikan perubahan pada desain kehidupan manusia. TI memberikan beberapa kemudahan yang dapat dimanfaatkan untuk memahami beberapa masalah manusia dalam hal pekerjaan, komunikasi, tugas sekolah dan sebagainya sehingga memberdayakan individu untuk memanfaatkan TI. Dengan berbagai jenis kantor yang diiklankan, tidak salah jika inovasi data benar-benar tanpa cacat. Kemajuan TI dapat menjadi pedang bermata dua bagi perkembangan manusia, dapat berdampak positif terhadap keberadaan atau dapat berdampak negatif jika tidak dimanfaatkan dengan baik.

Tingginya pemanfaatan inovasi data di Indonesia, khususnya smartphone dan web. Selain itu, pemanfaatan media sosial di Indonesia yang mencapai 87,13% klien web, menunjukkan bahwa inovasi data telah menjadi bagian dari kehidupan penggunanya. Ini, tentu saja, berdampak pada kliennya dan juga individunya di sekitar klien inovasi data, secara langsung atau tidak langsung, memang peningkatan inovasi data berdampak pada mampu merevolusi pengumpulan dan penyebaran data dan komunikasi untuk komunitas di seluruh dunia.

A. Kecerdasan Intelektual (IQ) 

            Kecerdasan intelektual adalah terjemahan dari tes wawasan muncul (wawasan) ke dalam angka-angka yang dapat menjadi tanda posisi tingkat wawasan seseorang. Wawasan mental terkait dengan perhatian terhadap ruang, perhatian terhadap sesuatu yang tidak salah lagi, dan otoritas aritmatika. Mental Insights mampu bekerja dengan kecepatan tingkat, derajat hal-hal yang tidak terpakai, menyimpan dan meninjau data objektif dan memainkan peran dinamis dalam menghitung angka dan lain-lain. Siap memanfaatkan wawasan mental yang menekankan pada kemampuan berpikir secara konsisten untuk menemukan kebenaran yang objektif, tepat, dan untuk meramalkan bahaya, melihat hasil dari setiap pilihan yang ada.

B. Kecerdasan Emosional (EQ)

            Kecerdasan Emosional adalah kemampuan untuk memahami perasaan diri sendiri, untuk berempati terhadap perasaan orang lain dan untuk mengatur emosi, yang secara bersama berperan dalam peningkatan taraf hidup seseorang

Sejalan dengan hal tersebut, mendefenisikan kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, serta mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.

C. Kecerdasan Spiritual (SQ)

            Keberadaan dunia lain tidak selalu identik dengan agama, meskipun fakta bahwa salah satu sumber rasa yang paling mendalam dapat ditemukan dalam agama. Spiritualitas mungkin merupakan pertemuan yang mencakup semua, sehingga tidak menyinggung pelajaran dari agama tertentu. Keberadaan dunia lain tidak seperti yang ditemukan di masjid, gereja, tempat suci, atau biara, tetapi rasa keberadaan yang paling mendalam ditemukan dalam semua sudut pandang dan sudut pandang kehidupan. Wawasan dunia lain adalah wawasan untuk menghadapi dan memahami masalah makna dan nilai, menjadi wawasan khusus untuk menempatkan perilaku dan kehidupan kita dalam pengaturan makna yang lebih luas dan lebih kaya, wawasan untuk menilai bahwa aktivitas atau cara hidup seseorang lebih signifikan daripada yang lain. .

D. Kecerdasan Sosial (SI)

            Kecerdasan sosial merupakan kapasitas seseorang untuk terhubung dengan orang lain dan mendapatkan orang lain. Konsep wawasan sosial bermula dari konsep wawasan sosial yang dikemukakan oleh Thorndike yang menjelaskan wawasan sosial sebagai kapasitas untuk mendapatkannya dan mengawasi individu lain, baik laki-laki maupun perempuan. Sebagai mahasiswa, diperlukan wawasan sosial bagi mereka dalam belajar. Wawasan sosial membuat siswa berbeda dalam bekerja sama dengan teman sebaya, guru bersama masyarakat dan memiliki keberanian untuk kesimpulan tertentu, dan sebagai persiapan untuk kehidupan masa depan yang lebih kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun