Mohon tunggu...
Denovan Satriandika
Denovan Satriandika Mohon Tunggu... Penulis - Pundit Ala Ala

No Hoax

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Catatan Denovan: Jangan Nodai Sepak Bola, Rivalitas dan Loyalitas dengan Dendam

25 September 2018   13:43 Diperbarui: 26 September 2018   12:58 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hub

Berbicara tentang sepakbola bukan hanya tentang menang imbang atau kalah, di dalamnya ada tangisan, haru, kesedihan, kegembiran dan drama drama yang ada di luar maupun didalam lapangan.

Hal tersebut terjadi karena sepakbola tidak bisa di pisahkan dari rivalitas, loyalitas dan militansi, salah satu alasan mengapa sepakbola memiliki banyak arti karena didalamnya terdapat rivalitas baik itu secara prestasi maupun secara gengsi.

Sepakbola diseluruh belahan dunia memiliki rivalitasnya masing masing, Mesir memiliki rivalitas abadi antara Al Ahly vs Zamalek, Spanyol memiliki Real Madrid vs Barcelona, Argentina punya Boca Juniors vs River Plate.

Tak jarang gesekan kedua suporter akibat rivalitas panjang kedua klub sering terjadi ketika mereka bertanding, lalu apakah Indonesia punya rivalitas itu? saya mencatat bahwa 3 laga di Indonesia bisa di kategorikan sebagai laga yang cukup panas yaitu Persikota vs Persita, Persib vs Persija dan Arema vs Persebaya tak hanya sering bergesekan, akibat rivalitas tersebut tercatat beberapa kali menimbulkan korban jiwa akibat rivalitas tersebut.

Teranyar 23 September 2018 di pelataran Stadion Gelora Bandung Lautan Api, 1 orang dari kelompok suporter Persija tewas akibat di keroyok oleh oknum suporter Persib.

Ini bukan kali pertama karena tercatat sejak 2012 ada 7 orang meninggal dunia akibat rivalitas panjang kedua tim ini, saya tidak ingin membahas siapa yang benar dan siapa yang salah karena selain tidak pernah ada ujungnya pembahasan siapa yang benar maupun siapa yang salah terlalu sensitif dan bisa menimbulkan pro kontra lagi namun saya ingin menggaris bawahi sekaligus mengajak untuk lebih mejadikan rivalitas itu secara sehat.

Oke saya setuju jika rivalitas itu tidak boleh dihapus dari makna sepakbola karena sepakbola tanpa rivalitas akan menjadi hambar tapi tolong jangan jadikan rivalitas itu sebagai ajang adu nyali dan ladang pembantaian nyawa manusia.

Biarkan rivalitas itu tetap ada dalam sepakbola, silahkan militan dan fanatik dengan tim tim yang kalian sukai jadikan stadion se angker mungkin sehingga lawan rival kalian drop secara mental bertanding karena terganggu oleh atmosfer stadion tapi dengan catatan jangan ada gerakan yang berbau provokasi sedikit pun karena ingat militansi dukungan kita terhadap suatu tim masih harus patuh terhadap aturan hukum dan asas kemanusiaan.

Saya paham apa itu fanatisme, loyalitas dan militansi karena walaupun saya bukan suporter yang sering datang ke stadion tapi loyalitas saya bagi Real Madrid dan Persib tidak perlu diragukan lagi tapi saya paham dan sadar bahwa loyalitas saya terhadap klub tersebut ada batasannya dengan mematuhi aturan hukum dan menghargai asas kemanusiaan. 

Ucapan saya memang terkesan klise tapi percayalah kita masih bisa menjaga dan memelihara rivalitas, loyalitas dan militansi tanpa harus saling bentrok apalagi saling menyiksa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun