Mohon tunggu...
Denovan Satriandika
Denovan Satriandika Mohon Tunggu... Penulis - Pundit Ala Ala

No Hoax

Selanjutnya

Tutup

Bola

Catatan Denovan: Semua yang "Serba Hampir" bagi Liverpool

12 November 2017   14:52 Diperbarui: 12 Mei 2019   22:32 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disela sela kesibukan ini itu saya selalu di temani musik, ya sekedar penghilang penat saat mata dan tangan sibuk dengan laptopnya, saat itu playlist di Spotify saya memutar lagu Ariana Grande berjudul Almost is Never Enough yang kalau di artikan mungkin berhafiah sebagai "hampir saja tidak cukup" hal tersebut mengingatkan saya kepada klub legendaris Inggris yaitu Liverpool. 

Lah apa hubungannya lagu Ariana dengan Liverpool ?

Itukan lagu melankolis, tapi menurut kacamata saya apa yang dikatakan Ariana di lagu itu memang pas untuk The Reds pasalnya mereka telah puasa gelar Liga Inggris sejak era Ian Rush-Kenny Dalglish 1990 bahkan kala itu Liga Inggris masih bernama Football League, sejak saat itu selama 27 tahun sampai Liga Inggris berubah menjadi Primer League Liverpool di paksa  berpuasa gelar juara walau tahun 2009 dan 2014 merupakan era ke emasan Liverpool sejak tahun 1990 tapi tetap saja mereka hanya dalam tahap hampir menggenggam gelar tidak sampai merebutnya.

Musim 2008-2009 memang salah satu dari 2 musim terbaik Liverpool di Primer League (versi saya) saat itu The Kop yang di pimpin oleh Rafael Benitez hanya terpaut 4 point saja dari sang juara Manchester United yang andai saja saat itu Federico Macheda tidak mencetak gol di injury time untuk MU mungkin gelar akan terbang ke Merseyside karena saat itu Aston Villa mampu menahan MU 2-2 sebelum Macheda datang dengan gol fergie time nya untuk memupus asa Liverpool meraih trophy liga pertama nya. 

Sejatinya musim tersebut berjalan hebat bagi Liverpool karena duet Fernando Torres dan Steven Gerrard sangat di takuti dengan total 30 gol di liga bahkan MU pun di paksa membungkuk 1-4 di Old Trafford, sementara di lini tengah Javier Mascherano dan Xabi Alonso sangat memberi keseimbangan untuk dinamika permainan Liverpool hanya memang saat itu MU sangat konsisten dengan trio mengerikan Wayne Rooney-Carlos Tevez-Cristiano Ronaldo jadi apa yang di lakukan Liverpool saat itu memang bisa dikatakan hebat tapi tetap saja gelar Liga Inggris tidak mampir ke Anfield.

2013-2014 Liverpool bangkit dari keterpurukan paska era Benitez bubar, saat itu Brendan Rodgers yang ada di balik kemudi memiliki duet SAS yang sangat mengerikan duet Daniel Sturridge dan Luis Suarez saat itu total mencetak 52 gol bahkan keduanya bertengger di posisi 1-2 tabel topskor musim 2013-2014 sehingga menjadikannya duet tersubur selama 50 tahun terakhir. 

Semuanya memang sangat berjalan lancar untuk Liverpool saat itu dengan memimpin klasemen hingga pekan ke 35 dengan 80 point unggul 5 angka dari Chelsea dan 9 angka dari Manchester City yang masih menyimpan 2 laga sisa, singkatnya Liverpool kala itu memegang kendali karena mampu mengalahkan City 3-2 secara dramatis di Anfield sebelum petaka itu datang di pekan ke 36 melawan Chelsea yang sebenernya asal tidak kalah asa juara Liverpool semakin besar namun harapan itu memudar saat Steven Gerrard terpeleset saat mengkontrol bola sehingga bola direbut Demba Ba dan gol, sisanya sepanjang laga Suarez dkk membombardir pertahan parkir bus yang dibangun Mourinho yang sayangnya bukan gol yang di dapat tapi gol Willian lah yang menutup laga 0-2 untuk Chelsea.

Pekan ke 37 saat menghadapi Crystal Palace adalah laga hidup mati karena The Reds di tuntut untuk menyapu bersih seluruh laga sembari berharap City terpeleset sayangnya bukannya 3 point yang di ambil dari Selhurst Park justru malam itu berubah menjadi petaka untuk Liverpool yang ketika itu sudah unggul 0-3 namun sekali lagi kesialan menghampiri Liverpool karena dalam rentan 11 menit saja Palace mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3 via 2 gol Dwight Gayle dan 1 gol Damien Delaney sontak membuat Luis Suarez menangis seolah tak percaya gelar yang harus di amankan justru malah terbang ke Etihad Stadium karena City menyapu bersih seluruh laga sisanya. Kisah tahun 2014 bagi Liverpool pun berakhir anti klimaks karena walau mereka begitu produktif, atraktif, menghibur serta sangar saat itu tapi tetap saja gelar Primer League masih hanya sebatas "Hampir" saja belum sempat termiliki oleh Liverpool.

Kini musim 2017-2018 kampanye untuk meraih gelar Primer League pertama sejak 27 tahun kembali di umbar oleh Liverpool dengan Gegenpressing ala Jurgen Klopp namun nampaknya harapan tersebut kembali memudar karena kini mereka tertahan di peringkat 5 terpaut 12 angka di belakang Manchester City yang walau musim masih panjang namun penampilan mereka musim ini masih angin anginan terlebih lini pertahanan yang begitu rapuh menjadi alasan bagi saya kenapa Liverpool masih harus berpuasa gelar lagi, lihat bagaimana Joel Matip, Ragnar Klavan atau Dejan Lovren hanya menjadi dagelan bagi lini depan lawan apalagi saat menghadapi striker top semisal Harry Kane atau Sergio Aguero yang hal tersebut berujung dengan di bobolnya gawang Liverpool sebanyak 17 kali hanya dalam 11 pekan atau yang terburuk diantara 6 besar tim liga mereka hanya tertolong oleh kuartet lini depan Sadio Mane, Roberto Firmino, Philipe Coutinho dan Mohammed Salah sehingga rataan gol mereka masih surplus 4.

Sejatinya penyakit lini pertahanan Liverpool ini adalah penyakit sejak 1-2 musim lalu, sayangnya Klopp tetap keukeuh ingin mendatangkan Virgil Van Dijk saja yang pada akhirnya sang pemain gagal mendarat di Anfield padahal pemain wah di lini belakang itu banyak karena mereka bisa juga merekrut Leonardo Bonucci, Marquinhos atau bahkan Matt Hummels namun saat itu Klopp berdalih bahwa pemain tersebut tidak cocok dengan skema Klopp dan hanya Virgil lah yang cocok dengan gaya gegenpressing nya Klopp, alasan yang memang make sense sayangnya hal tersebut menjadi boomerang bagi Klopp sendiri karena pada akhirnya lini belakang mereka masih menjadi sisi terlemah yang di eksploitasi lawan. Andaikan saja Klopp mau sedikit merubah idealisme nya mungkin saja posisi The Reds jauh lebih baik dari sekarang.

Ah ternyata laga Persib vs Perseru sudah mau dimulai akhirnya tulisan ini pun harus di akhiri. Nah loh tulisan aja udah di akhiri terus Liverpool kapan mau mengakhiri puasa gelar Liga Inggris supaya mereka tidak di "sindir" lagi oleh lagu nya Ariana Grande yang berjudul "Almost Is Never Enough" karena hampir saja tidak cukup boss!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun