Mohon tunggu...
Denovan Satriandika
Denovan Satriandika Mohon Tunggu... Penulis - Pundit Ala Ala

No Hoax

Selanjutnya

Tutup

Bola

Catatan Denovan: Laga Malaysia vs Indonesia Akhirnya Ditentukan Oleh Detail Kecil

27 Agustus 2017   07:46 Diperbarui: 27 Agustus 2017   10:08 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Andai Hansamu Yama bermain, andai Ezra Walian tidak di ganti, andai Marinus dapat di mainkan, andai sapuan Putu Gede tak menghasillan sepak pojok, andai tendangan Evan Dimas tidak melebar, andai sepakan Yabes Roni tidak di sapu di tengah gawang. Mungkin begitulah kicauan dalam pikiran rakyat Indonesia paska Timnas di taklukan tipis 1-0 oleh Malaysia di semifinal Sea Games 2017, tapi sekali lagi malang tak dapat di tolak asa meraih medali emas yang terakhir kali di raih tahun 1991 harus pupus kembali saat sundulan Nadarajah Thanabalan menggetarkan jala gawang Satria Tama 4 menit jelang laga usai.

Kemarin dalam artikel saya sebelumnya saya sudah mengatakan jika detail kecil akan menentukan laga baik itu kesalahan elementer atau pun emosi pemain yang bisa menjadi boomerang, dan memang benar saja sebuah sepak pojok Nor Azam Abdul Azih di tanduk dengan bebas oleh Thanabalan yang lolos dari pengawalan Ricky Fajrin dan Andi Setyo, ia melompat diantara kaki kaki pemain Timnas yang sudah lelah jelang berakhirnya laga. 

Kenapa saya menyebut laga ini di tentukan oleh detail kecil? karena sejatinya kualitas kita dengan Malaysia sangat berimbang, sama sama mengandalkan kecepatan, mengandalkan striker dengan postur ideal dan sama sama mengandalkan lini tengah sebagai poros utama serangan artinya saat salah satu tim melakukan kesalahan atau hilang konsentrasi maka tim lawan dapat menghukumnya secara langsung. Benar saja detail kecil seperti lolosnya Thanabalan dari pengawalan bek Timnas mampu menghukum para pemain Indonesia yang harus tertunduk karena mimpi selama 26 tahun meraih medali emas Sea Games kembali harus tertunda.

Laga sebenarnya berjalan sangat berimbang kedua tim sama sama membuat rakyat dari negara nya masing masing berhenti bernafas sejenak seperti saat Safawi Rasid, Kumaahran dan Jafri Firdaus sempat membuat bola liar di kotak penalty Indonesia, atau pun saat sepakan Septian David Maulana dan Yabes Roni sempat membuat pendukung Malaysia di Shah Alam Stadium berhenti bernafas. Secara build up serangan pun kedua tim mampu menampilkan ciri khas permainannya masing masing terlihat saat Evan Dimas dengan tenang mengusai bola dan melepaskan passing parabol andalannya, begitu pun dengan Febri Hariyadi yang merepotkan Matthew Davis atau saat kekuatan fisik Ezra Walian sempat membuat barisan pertahanan Malaysia pontang panting. Malaysia pun sama keuletan Jafri Firdaus dan Safawi Rasid dalam mengiris sisi pertahanan Indonesia juga membuat 2 wing kita Rezaldi Hehanusa dan Putu Gede tidak di berikan kesempatan naik melakukan overlap. 

Jika di babak pertama Indonesia di untungkan dengan cederanya striker utama Malaysia Kumaahran maka di babak 2 Malaysia yang diuntungkan akibat cederanya Septian David Maulana, terlihat paska Septian keluar transisi menyerang Indonesia menjadi berantakan tidak ada pemain yang menjadi penghubung Evan Dimas ke lini depan ini yang membuat build up serangan Indonesia selalu gugur sebelum masuk kotak penalti lawan. 

Puncaknya saat kaki kaki pemain Indonesia sudah mulai terasa berat, fokus yang sudah mulai hilang karena laga yang begitu ketat membuat Indonesia kecolongan saat Thanabalan meloncat diantara pemain Indonesia untuk menanduk passing sepak pojok Nor Azam yang menjadikan gawang Satria Tama bergetar gol! sebuah detail kecil akhirnya menghukum Indonesia dengan sebuah gol. rakyat Indonesia lesu, lunglai, menangis seolah tak percaya bahwa mimpi 26 tahun tersebut kembali harus di tunda.

Perjalanan Timnas U-22 untuk meraih medali emas Sea Games 2017 sudah berakhir yang tersisa hanyalah perebutan medali perunggu menghadapi Myanmar hari selasa nanti tapi sejatinya para pemain Timnas tidak layak pulang dengan kepala tertunduk, mereka memenangkan hati rakyat Indonesia karena perjuangam heroik dan penampilan apik Timnas selama Sea Games telah memikat dan menghibur seluruh rakyat Indonesia. 

Ayo Garuda Muda move on!  bawa pulang medali perunggu tatap Asian Games di rumah sendiri tahun depan! jangan khawatir menang akan kami sambut kalah akan kami jemput sekali lagi terima kasih Garuda Muda atas perjalanan heroik kalian selama Sea Games 2017. #KamiTetapBangga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun