Mohon tunggu...
Satria Dezember
Satria Dezember Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pegiat syair kehidupan dalam persepsi filsuf

Penyuluh Agama yang mendedikasikan diri pada pelayanan umat dalam bidang kerohanian dan non kerohanian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Versi Terbaik

19 April 2022   09:13 Diperbarui: 19 April 2022   09:25 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Versi terbaik adalah suatu hal yang selalu manusia inginkan dalam segala hal, pada apapun juga manusia mengharapkan segala sesuatu yang berkaitan dan berinteraksi dengan dirinya harus dalam versi terbaik, kecenderungannya menjadi "menuntut". Memang tidak dipungkiri saling menuntut adalah bagian hidup manusia. Bahkan, coba kita renungkan, Tuhan yang sudah Maha Baik saja masih seringkali manusia menuntut versi terbaik dari Tuhan.

Kita gemar berharap dan menuntut orang diluar kita, juga bahkan benda yang kita gunakan untuk menampilkan versi terbaik dari dirinya, tapi pernahkah kita meminta dan menuntut kepada diri kita sendiri untuk menjadi versi terbaik kita. Perlu kita pahami bahwa untuk menjadi yang terbaik, guna menampilkan versi terbaik ada dua kemungkinan usaha yang dilakukan yaitu jika tidak dengan berusaha, maka pasti dengan menipu.

Mengapa bisa dengan cara menipu? agar dapat menyenangkan orang lain, seseorang secara instan mengubah tampilannya, karakternya, sikapnya seketika untuk dapat memukau, dipuja dan berkamuflase agar ia memperoleh yang dia inginkan yaitu si penuntut versi terbaik. Perubahan demikian tidak akan bertahan lama karena akan menyakiti si penipu dan menyakiti ia yang berharap. Maka versi terbaik ini hanya akan seumpama baju yang lekas berganti pasang sesuai kebutuhannya.
Bagaimana dengan cara berusaha? Orang akan dengan kerelaan hatinya mengubah dirinya, sikap dan cara pikirnya secara perlahan agar mencapai sesuatu yang diharapkan. Orang seperti ini akan menganggap bahwa versi terbaik yang dia inginkan adalah versi terbaik yang memang ingin saya capai, sehingga tuntutan itu akan berganti nama menjadi tuntunan.

Bila akhirnya berjumpa perpisahan karena tak sabar menanti proses menjadi versi terbaik atau lelah mengetahui ia hanya terpaksa menjadi baik, kemungkinannya hanya dua; kita akan dipertemukan kembali dengan dia dalam versi terbaik dia, atau Tuhan akan kirimkan kembali versi terbaik  Tuhan yang sesuai dengan kita.

Selamat menempuh perjalanan, teruslah baik dan capailah versi terbaik dirimu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun