Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Bakrie

Movie and Series Enthusiast | CGV Ambassador Batch 2 | Photomatics Campus Ambassador Batch 3 | Part of CGTS Universitas Bakrie | Founder Korean Enthusiast Community | Movie Reviewer at SeeNFeel & GAC Movies | Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review

3 Oktober 2025   22:34 Diperbarui: 3 Oktober 2025   22:46 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana rasanya selamat dari kecelakaan hanya karena kursi yang kamu duduki tertukar? 

Inilah pertanyaan besar yang digali dalam Tukar Takdir, film terbaru arahan Mouly Surya (setelah Perang Kota), dan dibintangi oleh Nicholas Saputra, Adhisty Zara, dan Marsha Timothy.


Tukar Takdir bercerita tentang Rawa, satu-satunya penumpang yang selamat dari kecelakaan pesawat setelah ada pertukaran tempat duduk. Dirinya yang selamat dalam kecelakaan tersebut justru memicu sebuah konflik. Dita, istri penumpang yang seharusnya duduk di kursi itu, marah dan menuntut jawaban; sementara Zahra, putri pilot, bergulat dengan duka kehilangan ayahnya. Rawa tak hanya berhadapan dengan trauma dirinya sendiri, tetapi juga tanggapan dari keluarga korban lain yang merasa tidak adil.  

Berdurasi 1 jam 47 menit, Tukar Takdir merupakan adaptasi dari novel bestseller karya Valiant Budi yang berjudul sama. Film ini tayang tanggal 02 Oktober 2025 di bioskop Indonesia. Apa yang membuat film ini menarik untuk ditonton? Yuk simak, ini ulasannya!

Menyatukan Berbagai Emosi dalam Satu Narasi

Nicholas Saputra yang berperan sebagai Rawa dalam film terbaru karya Mouly Surya,  Tukar Takdir. Sumber foto:  (youtube.com/StarvisionPlus) 
Nicholas Saputra yang berperan sebagai Rawa dalam film terbaru karya Mouly Surya,  Tukar Takdir. Sumber foto:  (youtube.com/StarvisionPlus) 

Tukar Takdir menolak menjadi film bencana yang fokus pada investigasi teknis. Mouly Surya justru memilih menempatkan duka sebagai pusat cerita. 

Duka di film Tukar Takdir digambarkan sebagai beban kolektif, yang mana bukan hanya dimiliki dan dirasakan oleh Rawa, tetapi juga dimiliki oleh semua keluarga korban. Namun, film juga menghargai dan memperlihatkan bahwa setiap orang merespons kehilangan secara berbeda: ada yang menarik diri total dan kehilangan ikatan dengan anak atau keluarga, ada yang tampak tabah di luar, padahal dalam dirinya sangat terluka, ada juga yang menyalurkan rasa sakitnya melalui amarah dan perjuangan mencari keadilan. 

Film ini punya banyak subplot dan layer cerita. Kadang terasa ada bagian yang terburu-buru atau kurang digali. Beberapa dialog dan motivasi karakter mengundang tanda tanya, dan banyak juga dialog yang terasa tidak natural dan terlalu baku. Misalnya, ketika keputusan karakternya tiba-tiba berubah, atau konflik emosional yang terasa mengambang dan kurang mendalam. 

Akting Pemeran yang Maksimal

Nicholas Saputra dan Marsha Timothy dalam cuplikan trailer film Tukar Takdir (youtube.com/StarvisionPlus) 
Nicholas Saputra dan Marsha Timothy dalam cuplikan trailer film Tukar Takdir (youtube.com/StarvisionPlus) 

Salah satu aspek paling menarik dari Tukar Takdir adalah bagaimana Nicholas Saputra memerankan Rawa, bukan sebagai sosok "heroik" biasa, melainkan seseorang yang rapuh, penuh trauma, dan sering terdiam. Ini terlihat kontras dengan karakter perempuan di sekitarnya yang justru diperlihatkan kuat dalam cara yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun