Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Muncul Virus Mutasi, WHO Masih Meneliti, Kita Harus Tetap Jaga Diri dengan Lakukan 4 Langkah Ini

4 Januari 2021   08:43 Diperbarui: 4 Januari 2021   08:56 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com/

Baru saja awal tahun 2021, dunia sudah kembali dikejutkan dengan munculnya virus mutasi dari virus corona. Media-media massa mulai menyebarkan berita dari berbagai negara seperti Inggris, dan lainnya. Hal itu menyebabkan masyarakat dan pemerintah semakin berjaga-jaga dengan segala kemungkinan bahwa virus covid yang bermutasi itu bisa saja masuk ke Indonesia.

Sebelum melakukan pencegahan, ada baiknya jika kita tahu apa itu virus mutasi. Apa sih virus mutasi itu?

Virus mutasi adalah perubahan pada materi genetik virus yang dapat mempengaruhi struktur atau cara kerja virus. Hal ini bisa terjadi saat virus mereplikasi dirinya di dalam sel tubuh manusia. 

Kita ambil contoh, di negara Inggris, ilmuan menamakan virus mutasi itu "VUI - 202012/01". Gejalanya juga bertambah dibanding virus corona sebelum-sebelumnya, virus corona yang bermutasi ini memiliki gejala seperti:

  • Kelelahan
  • Hilangnya nafsu makan
  • Sakit Kepala
  • Diare
  • Kebingungan
  • Nyeri Otot
  • Ruam Kulit

Wah, melihat gejalanya saja sudah menyeramkan ya. Bagaimana tidak? gejala-gejala tersebut memang sulit diprediksi sebagai covid, karena itu merupakan gejala yang mungkin bisa kita alami setiap hari. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi kepada dokter, dan selalu mengupdae informasi agar nantinya kita bisa tahu bagaimana gejala ini bisa hinggap dan pergi.

Lalu, apakah virus mutasi itu berbahaya?

Ternyata oh ternyata, virus corona yang bermutasi merupakan hal yang lazim dan sudah sewajarnya terjadi. Frekuensi mutasi virus corona ini diketahui masih cukup stabil, tidak seperti virus Influenza yang sering bermutasi sehingga vaksinnya perlu diganti setiap tahun. 

Tapi, virus mutasi corona ini ternyata lebih cepat menyebar dibanding virus sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan seperempat kasus covid di London pada bulan November lalu merupakan varian baru, dan mencapai hampir dua pertiga kasus pada pertengahan Desember. WHO mengatakan, belum ada bukti bahwa mutasi virus corona saat ini lebih mematikan atau lebih parah dari varian umum. 

Daripada kita sibuk berdebat mengenai bahaya virus mutasi ini, lebih baik kita tetap menjaga diri dan meredam penularannya. Toh, buat apa sih berdebat kalau di luar sana saja masih banyak yang melanggar protokol kesehatan?

Seperti kata WHO, "Semakin lama kita biarkan virus menyebar, semakin besar peluang virus itu berubah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun