Mohon tunggu...
Sasqia Faradila
Sasqia Faradila Mohon Tunggu... Lainnya - akun milik sasqi

enjoy without limits

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sulitnya Pembelajaran Jarak Jauh

22 November 2020   19:26 Diperbarui: 22 November 2020   19:59 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saat ini di seluruh penjuru dunia sedang diserang sebuah wabah penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus tersebut adalah virus Corona atau Corona virus diseases-19 yang lebih dikenal dengan Covid-19. Virus ini berawal dari kota Wuhan, Cina sejak 31 Desember 2019 lalu dari waktu ke waktu menyebar ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. 

Oleh karena itu, pada tanggal 11 Maret 2020 WHO menetapkan wabah ini sebagai pandemi. Pandemi ini banyak berdampak pada berbagai bidang kehidupan manusia salah satunya bidang pendidikan. UNESCO menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 mengancam 577.305.660 pelajar dari pendidikan pra-sekolah dasar hingga menengah atas dan 86.034.287 pelajar dari pendidikan tinggi di seluruh dunia.

Cepatnya penularan virus ini dari satu orang ke orang lainnya menyebabkan pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan baru untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Salah satu kebijakannya adalah penerapan social distancing dimana interaksi sosial antar manusia dibatasi. Untuk mendukung kebijakan tersebut, maka pemerintah Indonesia menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ), belajar dari rumah, atau yang lebih banyak dikenal dengan daring atau online.

Kegiatan belajar mengajar jarak jauh dilakukan dengan menggunakan berbagai aplikasi online seperti whatsapp, zoom, google classroom, dan aplikasi penunjang pembelajaran lainnya. Tahun ajaran 2020-2021 sudah hampir menyelesaikan satu semester dengan pembelajaran online. Tentu saja ada perbedaan dan kesulitan tersendiri bagi pendidik, pelajar, serta orang tua sebagai pendamping di rumah.

Bagi guru sebagai pendidik tentu memiliki kesulitan dalam pembelajaran jarak jauh ini. Sebab, guru dituntut untuk membuat proses belajar mengajar yang paling baik. Bagaimana caranya materi pembelajaran dapat tersampaikan dan dipahami oleh peserta didik melalui online.

Bagi peserta didik, pembelajaran online memberikan beban tersendiri. Peserta didik merasakan beban tugas yang diberikan terlalu banyak. Selain itu, peserta didik dituntut harus mengerti serta memahami materi pembelajaran yang diberikan guru dalam waktu singkat. Tak jarang, banyak materi pembelajaran yang sulit dipahami. Karena itu, peserta didik yang ingin bertanya seputar pembelajaran  dipersilahkan untuk bertanya kepada guru melalui whatsapp. 

Namun, penjelasan melalui online seperti whatsapp masih dirasa tidak cukup, tak jarang peserta didik banyak yang harus menambah waktu belajar sendiri menggunakan aplikasi pembelajaran online untuk mencari materi yang tidak dipahami seperti aplikasi ruang guru, zenius, aku pintar, dan lainnya. Ditambah lagi bila kondisi jaringan yang tidak stabil dan handphone yang sering error itu akan menambah kesulitan bagi peserta didik. Bukankah sebagian besar peserta didik merasakannya?.

Dari sisi orang tua sebagai pendamping peserta didik juga tentu memiliki kesulitan tersendiri dalam mendampingi dan membimbing anaknya dalam proses pembelajaran online. Terutama pada orang tua yang anaknya masih duduk di sekolah dasar. Orang tua harus pandai-pandai dalam membantu anak dalam proses belajar. 

Orang tua secara tidak langsung dituntut harus bisa menyampaikan materi pembelajaran kepada anak hingga anak dapat memahami materi pembelajaran tersebut. Sedangkan, tidak semua orang tua siap melakukan ini. Apalagi bila orang tua juga sedang melakukan work from home, mereka harus pandai-pandai membagi waktu antara pekerjaannya dan membimbing anak dalam belajar. Orang tua juga harus kreatif dalam membuat suasana belajar yang seru, asik, dan tidak membosankan bagi anak dalam belajar.

Pembelajaran jarak jauh menimbulkan banyak perasaan jenuh, bosan, dan stress terutama bagi peserta didik yang biasanya melakukan proses pembelajaran di sekolah bersama teman-teman. Dengan daring, peserta didik hanya belajar sendiri dan diam di rumah sehingga besar potensi menimbulkan stress dan jenuh. Bagi orang tua, dalam mendampingi anak belajar mereka seringkali stress ketika anaknya sulit diatur dan malas belajar. Oleh karena itu, semua kalangan mulai dari pendidik, peserta didik, serta pendamping berharap pembelajaran jarak jauh cepat selesai dan kembali ke pembelajaran tatap muka.

Akhir-akhir ini sedang ramai dibicarakan Mendikbud akan memulai pembelajaran tatap muka tahun 2021. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menyatakan bahwa sekolah dapat kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 di tengah pandemi Covid-19. Ia juga meminta pihak sekolah segera menyiapkan protokol kesehatan jika ingin segera melakukan pembelajaran tatap muka 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun