Mohon tunggu...
Saskia Juniawati
Saskia Juniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

writing purpose.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila sebagai Pijakan Hidup

9 Desember 2022   22:50 Diperbarui: 9 Desember 2022   23:25 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini, globalisasi membawa banyak sekali perubahan ke dalam negara kita tercinta. Semua hal yang datang terkadang masuk tanpa banyak penyaringan seperti budaya kpop, anime, dan trend-trend lain yang muncul di berbagai platform media sosial. Selain sebagai dasar negara, pancasila juga memiliki peran sebagai ideologi dasar negara. Dalam perannya ini, segala nilai-nilai yang mendasari kehidupan bermasyarakat akan ditentukan berdasarkan pancasila. Kehadiran pancasila seakan menjadi penuntun bagi masyarakat untuk melakukan segala hal sesuai norma yang berlaku, agar ketentraman selalu hadir di antara kehidupan bermasyarakat. 

Berdasarkan penjelasan di atas, bukankah pancasila merupakan hal yang sangat utama bagi kita untuk berkaca sebelum melakukan sesuatu? Sebab, yang akan terjadi jika kita mengamalkan pancasila yakni suatu kebaikan dan kerukunan yang tentunya akan berdampak baik bagi kehidupan di Indonesia. Namun, globalisasi rupanya menggoyahkan nilai-nilai yang ada di pancasila. Beberapa budaya dari luar yang masuk tanpa proses penyaringan yang layak dari masyarakat, rupanya tak sejalan dengan norma yang berlaku di Indonesia. 

Hal tersebut tentunya membuat kita bertanya-tanya, apakah di saat perkembangan zaman kian maju, maka nilai-nilai dari pancasila sendiri kah yang akan mundur? Sebab, beberapa postingan yang tersebar di laman media sosial tiktok sempat dihebohkan dengan munculnya pertanyaan-pertanyaan mengenai pancasila. Sang penanya meminta seseorang menyebutkan kelima pancasila, namun jawaban-jawaban yang diterima terkadang terbalik bahkan salah. Bukankah hal itu sudah menjadi aspek penilaian yang cukup bagi kita untuk menilai sejauh apa masyarakat mengenal pancasila di era globalisasi ini. 

Untuk bisa memahami dan berjalan seiringan dengan pancasila, tentunya kita sebagai masyarakat harus tau mengenai pancasila, barulah kita bisa hidup selaras dengannya. Namun dewasa ini kehadiran pancasila sendiri seakan dilupakan dengan munculnya budaya-budaya baru dari luar seperti kpop, anime, barat dan lain sebagainya. Padahal jika kita ulas dengan serius, berpegang teguh pada pancasila tidak membawa kerugian bagi diri sendiri maupun kepada orang lain. Hal itu malah membawa banyak kebaikan bagi kehidupan individu maupun kelompok. 

Karena, dalam sila-sila Pancasila, kita diajarkan untuk saling menghargai satu sama lain, saling membantu dan juga merasa bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan dan juga hak yang sama dalam berbangsa dan juga bernegara. Sebagai contoh kecil. 

Sering sekali terjadi cek cok antara kubu kpop dan kubu anime, mereka bersikap saling tidak menghargai dan menimbulkan kericuhan di media sosial, hal tersebut tentunya tak akan terjadi apabila kedua kubu menerapkan nilai yang diajarkan pancasila untuk menghargai satu sama lain kan? Melihat dari berbagai penilaian di atas, sepertinya sulit bagi pancasila sendiri untuk mempertahankan posisinya di era globalisasi, terlebih di masa depan. Sedangkan kehancuran pancasila sendiri menjadi tanda bahwa hancur pula kehidupan yang bermoral dan damai di negara Indonesia. 

Oleh sebab itu, guna menjaga pancasila untuk tetap kokoh, sepatutnya pelajaran mengenai pancasila perlu diwajibkan di seluruh sekolah bahkan mungkin guru yang bersangkutan bisa membuat tugas praktek mengenai pengamalan pancasila di kehidupan sehari-hari guna memperkenalkan kepada siswa-siswinya seperti apa itu pancasila. Sebab untuk bisa mempertahankannya, kita harus membangun generasi yang mencintai dan menghargai keberadaan pancasila di era gempuran globalisasi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun