Mohon tunggu...
Money

Paham Laporan Keuangan, Harus! Terutama Kamu Calon Pengusaha Muda

24 Oktober 2017   17:55 Diperbarui: 24 Oktober 2017   17:59 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam dunia bisnis, tentu laporan keuangan menjadi hal yang pasti dimiliki oleh semua perusahaan. Baik itu perusahaan kecil seperti UKM ataupun perusahaan besar, baik yang sudah Go Public maupun yang belum. Pemilik UKM yang merangkap menjadi CEO ini biasanya memang kurang bergantung pada pentingnya laporan keuangan tetapi tidak lantas usaha yang dilakukan tidak berjalan dengan lancar. Lalu mengapa laporan keuangan masih tetap penting untuk dimiliki perusahaan?

Jalannya suatu bisnis diwujudkan dengan adanya aktivitas yang sering kita sebut sebagai suatu transaksi bisnis. Maka dapat kita artikan bahwa transaksi bisnis adalah setiap aktivitas yang memiliki nilai ekonomis dan memiliki dampak pula pada kondisi keuangan suatu bisnis yang setiap perubahannya harus tercatat pada sistem akuntansi perusahaan.

Jenis-jenis laporan keuangan tiap perusahaan biasanya berbeda, tergantung dengan kebijakan yang ada pada perusahaan dan jenis perusahaan itu sendiri karena perusahaan terdiri dari tiga macam jenis yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan perusahaan dagang yang tentu perbedaan jenis operasi perusahaan akan mempengaruhi pada laporan keuangannya pula.

Selain itu, pembuatan laporan keuangan juga beragam, dilihat dari segi siapa yang membuat laporan keuangan tersebut. Ada perusahaan yang memiliki staf keuangan yang professional sehingga laporan keuangan yang dikeluarkan telah mengikuti standar akuntansi Indonesia. Tetapi ada juga yang mengandalkan pihak eksternal untuk pembuatan laporan keuangan perusahaannya.

Proses penyusunan laporan keuangan tiap perusahaanpun biasanya berbeda. Ada yang membuat laporan keuangan dengan menggunakan sistem manual. Ada pula yang menggunakan suatu aplikasi dengan perangkat lunak buatan lokal. Tetapi dari semua hal tentang laporan keuangan ini, yang paling penting adalah apakah CEO telah memiliki kemampuan untuk membaca, memahami serta mengambil kebijakan dari laporan keuangan tersebut?

Mengapa seorang CEO harus mampu memahami laporan keuangan secara keseluruhan? Bukan hanya melihat melalui Laporan Laba Rugi saja. Karena sejauh ini, CEO biasanya hanya melihat dari Laporan Laba Rugi saja dimana selama penjualan bertumbuh terus dan laba selalu positif maka CEO akan mengartikan bahwa perusahaan dalam keadaan "baik". Sedangkan masalah berikutnya yang dihadapi oleh perusahaaan adalah mengenai kebutuhan modal agar perusahaan terus dapat beroperasi. Hal ini adalah beberapa kasus yang mampu menjadi sebab mengapa CEO harus mampu memahami laporan keuangan.

Saat perusahaan mengalami tingkat penjualan yang stagnan karena kondisi ekonomi yang kurang baik. Hal ini ternyata terjadi karena perusahaan melakukan ekspansi yang berlebihan dan tidak memperhatikan kemampuan perusahaan dalam jangka panjang. Dari hal ini, seharusnya CEO mampu memahami kemampuan perusahaan berdasarkan rasio keuangan yang dapat dihitung dari data yang ada pada laporan keuangan.

Apabila hal ini sudah terlanjur terjadi dan perusahaan dalam keadaan krisis, maka yang harus dilakukan adalah perusahaan harus meminta penjadwalan ulang untuk pembayaran hutang kepada bank peminjam. Jika hal ini tidak dapat dipenuhi, maka perusahaan harus menjual asset tetap yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan kas. Dari kasus pertama ini tentu solusi terbaik sebelum mengambil keputusan untuk melakukan ekspansi, CEO harus mampu mengerti dalam membaca dan memahami laporan keuangan sehingga kebijakan yang diambil tidak merugikan diri perusahaan itu sendiri.

Selanjutnya, kondisi saat sebuah perusahaan jasa telah berkembang dengan baik dan melakukan ekspansi. Sebagai perusahaan jasa, tentu kas yang ukurannya relatif besar harus dimiliki untuk mendukung operasi perusahaan. Ketersediaan kas yang tinggi ini  bisa saja diselewengkan oleh pemangku jabatan yang justru menjadi penanggung jawab tertinggi dalam bidang keuangan di perusahaan. Bagaimana hal ini bisa terjadi, sedangkan setiap pengeluaran perusahaan tentu harus dengan persetujuan CEO? Hal ini dapat terjadi karena masalah kepercayaan, sehingga harusnya CEO harus mengerti mengenai keuangan dan laporan keuangan.

Kondisi yang ketiga adalah saat perusahaan menggunakan jasa pihak ketiga untuk pembuatan laporan keuangannya. Apabila terjadi ketidakwajaran dalam administrasi maka akan timbul kesalahan pada laporan keuangan, sedangkan CEO tidak menyadari hal ini. Biasanya CEO tinggal menandatangi laporan keuangan saja. CEO akan menyadarinya ketika pihak pajak datang dan meminta klarifikasi mengenai laporan keuangan yang tidak konsisten karena adanya kesalahan administrasi dan telah laporan tersebut telah disahkan oleh perusahaan. Maka solusinya adalah, CEO harus memiliki pengetahuan mengenai keuangan sebelum mengesahkan suatu laporan keuangan yang selanjutnya akan dikirim pada pihak luar seperti pihak pajak ataupun kreditur.

Terakhir, kondisi saat perusahaan memiliki pertumbuhan sesuai dengan situasi ekonomi dan tidak melakukan ekspansi. Laporan keuangan berjalan dengan baik tetapi proses pencatatan keuangan masih tercecer. Dari hal ini yang harus dilakukan CEO adalah untuk mengoptimalkan imbalan yang dimiliki oleh perusahaan terhadap ekuitas untuk melakukan ekspansi. Tidak dilakukannya ekspansi adalah karena adanya keterbatasan dalam menerjemahkan laporan keuangan. Seharusnya arus kas digunakan secara optimal karena perusahaan telah pada tahap "maturity".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun