Mohon tunggu...
sartika nhadaistita
sartika nhadaistita Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Apresiasa Negara Terhadap 53 Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402

27 April 2021   12:59 Diperbarui: 27 April 2021   13:40 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Minggu 25 April 2021 sore di Bali  panglima TNI Hadi Tjahjanto telah menyampaikandalam jumpa pers bahwa 53 awak kapal selam KRI Nanggala -402 dinyatakan gugur dalam bertugas (dinyatakan meninggal dunia dalam bertugas), 53 orang itu terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata.

Sebelum itu pada tanggal 21 April 2021 pukul 03.00, KRI Nanggala-402 diizikan untuk menyelam pada kedelaman 13 meter untuk mempersiapkan tembakan torpedo, lalu pada pukul 03.46 KRI Nanggala -402 dinyatakan hilang kontak/ sublook. Lalu pada pukul 06.46 status KRI Nanggala dinaikan menjadi submiss dan menandai mulainya prosess pencarian.

Lalu pada tanggal 22 April 2021  KSAL Laksamana Yudo Menyatakan bahwa KRI Nanggala -402 terdeteksi pada kedalaman 50-100 meter di salah satu titik pencarian. Ia menyebutkan cadangan oksigen KRI Nanggala-402 hanya bisa bertaha 72 jam lagi apabila dalam kondisi black out, selain itu juga pemerhati militer Institute for Security and  Strategic Studies (ISESS) Khairul menyatakan bahwa pencarian Nanggala KRI-402 tidak mudah. " artinya tingkat kesulitan kita adalah mendatangkan kapal pencari dari berbagai lokasi yang tentunya membutuhkan waktu" ujarnya.

Dinyatakan gugu 53 awak kapal  ini setelah 72 jam pencarian dan juga karena adanya bukti-bukti otentik yang didapat dari "citra bawah air" KRI Rigel dan MV Swift Rescue dari Singapura yang melakukan pencarian dihari Minggu (25/4)  pagi. Bukti-bukti itu antaranya " Meliputi kemudi vertical belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain, termasuk baju keselamatan awak kapal" ungkap Hadi Tjahjanto.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksama Laksama Yudo Margono mengatakan analisis awal tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala -402 bukan karena human error muupun black out atau mati listrik.

"Sudah kita evaluasi dari awal saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam" kata Yudo, karena proses penyelaman kapal selam KRI Nanggala sudah sesuai dengan semua prosedur yang ada. prosedur yang dimaksud  itu yakni saat menyelam ada laporan penyelaman. kemudian terdengar dari sea rider penjejak bahwa kapal selam KRI Nanggala -402 telah melaksanakan peran persiapan bertumpur, menyelam, dan sebagainya.

"Dari awal saya sampaikan kapal ini tidak atau bukan human error karena saat proses menyelam sudah melalui laporan penyelaman dan terdengar dari penjejak kemarin itu" kata dia.

Definisi resiko adalah dampak dari ketidakpastian terhadap pencapaian tujuan organisasi. dampak menurut ISO 31000 adalah desiasi dari apa yang diharap, bisa bersifat positif atau negatif.  definisi manajemen resiko adalah aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan sebuah organisasi dalam resiko. kesimpulan yang dapat diambil  dari kasus tenggelam nya kapal selam KRI Nanggalan -402 menurut manajemen ISO 31000 memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja seperti memberikan asuransi keselamatan kesehatan kerja serta alat perlindungan diri bagi awak kapal.

Tetapi yang dilakukan oleh  pemerintah memberikan sejumlah penghargaan untuk korban dan juga keluarga untuk mengenang pengabdian para awak kapal selam KRI Nanggala -402.

Yang pertama bapak presiden kita  Joko Widodo menyatakan bahwa 53 awak kapal selam KRI Nanggala -402 merupakan putra terbaik bangsa "mereka adalah putra-putra terbaik bangsa, patriot terbaik penjaga kedaulatan, Pengabdian saudara-saudara akan terpati di sanubari rakyat Indonesia" ujar pak Joko Widodo dalam kutipan siaran langsung youtube  Sekertariat Kabinet.

Lalu bapak presiden Joko Widodo juga memberikan penghargaan Bintang Jalasena dan juga kenaikan pangkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun