Mohon tunggu...
sarmini Dr
sarmini Dr Mohon Tunggu... Dosen - Terus belajar dan tebar manfaat

Seorang yang akan terus belajar dan tebar manfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Persepsi Merdeka dari Sisi Pandang Remaja

10 Agustus 2022   14:27 Diperbarui: 10 Agustus 2022   15:17 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SMA ISLAM NABILAH, BATAM. Dokpri

Oleh Dr. Sarmini

Merdeka adalah sebuah kata yang sangat subyektif, karena definisi merdeka satu orang dengan orang yang lain mempunyai makna yang berbeda. Kemerdekaan sendiri menurut penulis adalah ketika kita tidak terintervensi oleh siapapun, dalam hal apapun, kecuali hal tersebut kita sendiri yang menginginkannya.

Jadi kita bebas berpendapat, bebas beribadah dengan aman dan nyaman, bebas menetukan pilihan hidup, bebas belajar sesuai minat dan bakat, bebas berkarya tanpa mengambil hak orang lain, bebas yang dimaknai secara bijak.

Menurut Professor Driyarkara, kemerdekaan dalam arti individu adalah sebagai kekuasan untuk menentukan diri sendiri untuk berbuat atau tidak berbuat. Sehingga  subjek yang merdeka itu harus punya kekuasaan untuk menguasai diri sendiri dan perbuatannya. Tetapi  kemerdekaan bagi seseorang tidak boleh berlawanan dengan kodrat kemanusiaan.

Menurut Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno kemerdekaan adalah kebebasan untuk merdeka. Artinya, setiap bangsa merdeka harus punya kebebasan untuk menentukan politik nasionalnya sendiri, untuk merumuskan konsepsi nasionalnya sendiri, tanpa dirintangi atau dihalang-halangi oleh tekanan-tekanan atau campur tangan dari luar.

Pendek kata, bagi Bung Karno, kemerdekaan nasional adalah suatu "kebebasan untuk menjalankan urusan politik, ekonomi, dan sosial kita sejalan dengan konsepsi nasional kita sendiri." Di sini, sebuah bangsa merdeka punya kebebasan melakukan apapun untuk emansipasi nasionalnya. Asalkan, kebebasan itu tidak menggangu atau merugikan kepentingan nasional bangsa lain.

Dilansir dari Kompas.com - 17/02/2021, bahwa dikutip dari Situs  The Metta Center for Nonviolence, swadeshi berasal dari Bahasa Sansekerta 'Swa' yang berarti diri sendiri dan 'Desh' yang berarti negara. Maka swadesh dapat diartikan sebagai negara sendiri. Mahatma Gandhi mempercayai jika swadesi merupakan kunci kemerdekaan India. Karena kendali Inggris atas India berakar dari kendali industri pribumi (masyarakat India).

Lalu bagaimana Generasi muda kita yang masuk pada generasi Z  dalam memaknai sebuah kemerdekaan ?

Dilansir dari Kompas.com - 26/12/2021, menurut Beresfod Research, secara umum pengelompokan generasi adalah sebagai berikut:

  • Gen Z: kelahiran 1997-2012 dan berusia antara 9-24 tahun pada 2021
  • Gen Y atau Millennials: kelahiran 1981-1996 dan berusia antara 25-40 tahun pada 2021
  • Gen X: kelahiran 1965-1980 dan berusia antara 41-56 tahun pada 2021 Baby Boomers: kelahiran 1946-1964 dan berusia antara 57-75 tahun pada 2021
  • Generasi Alpha, yaitu mereka yang lahir antara tahun 2010-2011 hingga sekarang.

Menurut usia, anak SMA masuk dalam Generasi Z. Berdasarkan data yang penulis ambil bulan Agustus 2022 ini , tentang Persepsi Kemerdekaan Dari Sisi Pandang Anak Remaja di SMP dan SMA Islam Nabilah, Batam. Di ambil sampel sejumlah 95 siswa SMP dan SMA.  Hasilnya tentang Persepsi Merdeka adalah :

  • Bebas berpendapat 
  • Bebas Berekspresi diri 
  • Bebas Belajar Sesuai Bakat dan Minat 
  • Bebas Beribadah 
  • Bebas menentukan Hidup 
  • Bebas Dari Intimidasi Orang Lain 
  • Bebas Memilih Jurusan Pada Saat kuliah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun