Mohon tunggu...
Sari Yulianti
Sari Yulianti Mohon Tunggu... Guru - Aku dan dia yang ku sayang

saya adalah saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan yang Memerdekakan

7 Mei 2019   11:29 Diperbarui: 7 Mei 2019   11:55 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya baca judul ini tanggal 07.05.19 di kompas yang dituliskan oleh Joseph Ernest Mambu. Iya menjelaskan masalah pendidikan yang terjadi di Indonesia. Ternyata banyak masalah yang dihadapi oleh pendidikan itu disebabkan oleh beberbagai faktor baik dari pendidik maupun yang di didik. 

Bagi si pendidik (guru) kadang hanya memgajar sesuai bidang studinya tanpa dikaitkan dengan minat dari para siswa lalu dia mengutip dari sebuah tulisan yang ditulis tahun 2017 yaitu Peachey dalam bukunya pengintgrasian isu-isu global dalam bahasa inggris kreatif disitu dikatakan "mungkin kau cukup mengajar bahasa saja, kau lupakan penderitaan. kau tak bisa mengubah dunia tapi kalau aku hanya mengajarkan bahasa saja, aku penipu bukan guru."

Lalu Ia menambahkan hal ini mungkin terjadi karena banyaknya tuntutan yang dterima oleh guru seperti memenuhi administrasi yang banyak. Sehingga mau tidak mau gurupun harus melakukannya. Kadang mungkin karena tuntutan admin ini membuat guru dikejar-kejar oleh deadline yang akhirnya tidak memberikan roh kepada bidang studi yang sedang diajarkan.

Saya memang bukan pengajar bahasa, namun tulisan ini menggugah pikiran saya berpikir, bahwa kadang saya mengajar juga demikian. Dengan ujian-ujian yang saya berikan ke anak yang tidak menggugah rasa mereka untuk mengubah dunia.

Saya mengajar bidang PPKN. Saya mengajarkan tentang negara, tentang bagaimana merubah bangsa ini untuk lebih baik, bagaimana untuk mencapai kekuasaan, bagaimana karakter yang baik sebagai seorang calon pemimpin. namun itu akan mentok kalau pada saat membuat soal hahahha. mungkin saya harus lebih ahli lagi dalam meramu soal-soal yang bisa mengarahkan siswa berpikir kritis yang memberikan dampak bagi dunia

Namun saya bersyukur ditempatkan Tuhan untuk menjadi pengajar PPKN ini karena saya bisa menggugah para calon pemimpin bangsa ini untuk membangun bangsa. Saya memiliki banyak sumber nyata yang bisa saya jadikan contoh tentang bangsa ini. Namun yang menjadi kesulitan bagi saya adalah bagaimana menggugah siswa untuk mencintai bangsa ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Entah dari faktor luar atau faktor dalam diri siswa tersebut. 

Salah satu yang paling efektif yang saya perhatikan dari siswa yang menyukai isu-isu kebangsaaan adalah minat dari orangtua dalam membicarakan isu tersebut di tengah keluarga. Namun ketika orangtua antipati terhadap masalah kebangsaan maka siswa juga demikan.

Jadi bila ditanya, ada masalah apa yang terjadi di Indonesia ini dalam pendidikan ternyata faktor dari yang paling terdekat seperti keluarga dan yang terjauh kurikulum pemerintah sangat mempengaruhi kemajuan pendidikan di Indonesia ini.

Jadi jangan melulu menyalahkan guru yang tidak berkompeten dalam mengajar, membagikan isu-isu yang terjadi, yang akhirnya membangkitkan passion dalam diri anak, namun orangtua juga sangat berperan penting dalam hal ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun