"Dalam kaca mata awam saya, untuk tim 2, hasil dokumenternya yang terbaik, tapi semuanya keren baik tim 1 atau tim 3", Begitulah tanggapan Holidun, MPdIÂ (Kepala SMK Wisma Wisnu), di akhir sesi nonton bareng dan diskusi Filmmaker Padusunan yang diramu oleh siswa siswi Sekolah Kejuruan yang terletak di Desa Jerukgulung Balerejo, Madiun ini.
Ada tiga karya film dokumenter yang ditayangkan, dan kesemuanya adalah hasil murni produksi mereka sendiri. Mulai dari menentukan tema, judul, siapa yang jadi sutradara, kameramen, penulis naskah, peran dan proses editing.
Ketiga karya tersebut adalah :Â
- Si Kecil dari Wisma Wisnu,Â
- Penjara Suci,
- Aku Bangga Menjadi Santri,
Dari ketiga karya diatas, terpilihlah PenjaraSuci sebagai dokumenter terbaik pada workshop kali ini.Â
Kenapa karya dari tim 2 menjadi yang terbaik? Kami beranggapan bahwa kesesuaian tema, judul, kekompakan tim dan ada sebuah cerita atau pesan yang ingin disampaikan, bahwa Penjara Suci adalah sebuah tempat untuk meningkatkan ketaqwaan, kepintaran, kecerdasan, rasa persaudaraan dan budi pekerti demi sebuah pertanyaan di era serba digital sekarang ini.
Beberapa kategori penilaian tersampaikan dan menjadi bahan diskusi untuk lebih mengembangkan bakat serta keahlian siswa dalam bidang multimedia.
Intinya, penilaian ini adalah sebagai penyemangat peserta workshop untuk lebih menikmati proses dalam berkarya dan kami melihat kerja tim yang dibangun dalam proses produksi, ternyata masing-masing memang harus berperan demi sebuah hasil yang bagus dan menarik.Â
Workshop FilmMaker Padusunan sendiri telah digelar pada tanggal 20-28 Oktober 2018 di lingkungan Pondok Pesantren Wisma Wisnu dengan hasil akhir, siswa mampu dan berani merekam segala peristiwa untuk dituangkan dalam sebuah karya yaitu sebuah film dokumenter.