Halo, perkenalkan saya Saripudin anak pertama dari dua bersaudara dengan ekonomi keluarga yang berkecukupan. Saya adalah anak yang bisa di katakan sangat nakal sewaktu kecil, karena pernah ibu saya mengatakan "sewaktu kecil kamu itu hampir terbawa arus sungai. Padahal mama sudah bilangang jangan bermain air jauh dari mama", karena saya tidak menghiraukan teguran ibu saya, yah hal tersebut hampir terjadi.Â
Dari kejadian itu, saya semakin tumbuh dan bertambah usia masuk hingga orang tua saya memasukkan di Sekolah Dasar dengan tujuan agar saya bisa menjadi anak yang berguna buat kedua orang tua saya. Waktu demi waktu saya lewati akhirnya saya masuk di penghujung untuk ujian sekolah di kelas 6 Sekolah Dasar tersebut, hari demi hari saya lewati dan menyelesaikan ujian untuk bisa di nyata kan lulus.Â
Sebelumnya saya di nyatakan lulus, saya diberikan kejutan oleh teman-teman dan guru saya, dimana mereka membuat saya panik dengan mengatakan bahwa daya tidak lulus di sekolah tersebut dengan menyampaikan hal-hal yang pernah saya buat dengan jiwa kenakalan saya, dimana pernah berkelahi, memicahkan kaca kelas, membuat onar kepada teman-teman cewe dan seterusnya, saya menangis dan ingin pulng saat itu.Â
Sebelumnya saya pulang, seorang guru memanggil saya dan memberi selembar kertas dan di dal kertas itu terdapat tulisan "Selamat Kamu Lulus" Saya malah tambah menangis, menangis karena saya ternyata lulus dan itu merupakan salah satu perpisahan yang sangat berkenan di hidup saya.
Untuk memeriahkan masa-masa di Sekolah, kami membuat kegiatan perpisahan dengan menampilkan drama Siswa, Guru, dan Orang tua. Dimana saya memerankan seorang guru, untuk membuat acara ini lucu, saya hanya menggunakan seragam atasan nya saja, tapi bawahannya itu hanya menggunakan celana pendek. Diluar dugaan, setelah saya keluarga semua orang tua siswa tertawa, dan mereka sangat terhibur dengan penampilan saya bersama teman-teman, hingga akhirnya kami berpisah beneran dan mulai jarang di pertemukan, karena kesibukan dengan tujuan masing-masing untuk mencapai cita-cita.Â