Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasionalisme Agnez Mo dan Fenomena Isu Nasionalisme

1 Desember 2019   00:10 Diperbarui: 1 Desember 2019   00:30 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

baca: Fenomena Mahasiswa Terpapar Radikalisme

Pengabdian sebagai prajurit TNI, jika berbicara tentang TNI, saya jadi ingat Pak Prabowo. Ketika debat calon presiden, Pak Prabowo mengatakan, "Saya ini TNI pak, Saya ini nasionalisme, saya ini patriotisme, saya ini lebih TNI daripada TNI." Pernyataan-pernyataan ini terkenang sekali di memori saya, karena menurut saya ini lucu sekali. 

Tetapi ketika Pak Prabowo dengan tiba-tiba menyatakan bahwa dirinya siap membantu Presiden dengan posisi Menteri Pertahanan, saya merasa Pak Prabowo telah menunjukkan jiwa nasionalismenya, jiwa patriotismenya, dan jiwa keTNIannya. Beliau tidak hanya mengucapkan, tetapi melakukan. Ini yang penting.

Jadi jika sekarang ini marak sekali foto-foto dengan tulisan saya pancasilaisme, atau saya nasionalisme, atau saya cinta Indonesia, perlu dibuktikan. Apa bukti kamu pancasilaisme? apa bukti kamu nasionalisme? apa bukti kamu cinta Indonesia? Sekedar pamer-pameran di sosial mediakah?

Membuktikan kita seorang yang pancasilaisme, atau nasionalisme, atau cinta Indonesia, tidak mudah. Tidak hanya diucapkan lewat kata-kata. Lihat Agnez Mo yang sudah membawa harum nama Indonesia hingga ke luar negri, dia malah dituduh tidak nasionalisme.

Lha, bagaimana dengan kita yang hanya hobbi upload foto di medsos, nyinyirin orang, banding-bandingin kita dengan orang lain? Apa yang sudah kamu lakukan, itu yang penting.

Pengabdian sebagai profesi, maka apapun profesi kita sekarang, inilah wadah kita untuk menunjukkan nasionalisme kita. Jika seorang guru, maka ajarkanlah siswa-siswa sifat saling mengasihi dengan sesama. Jika seorang dokter, maka jadilah dokter yang siap sedia untuk mereka yang membutuhkan pertolongan.

Jika seorang dosen, didiklah para mahasiswa menjadi pribadi yang lebih dewasa dalam menyikapi problematika kehidupan. Jika bekerja di bidang perfilman, artis, sutradara, produser, hasilkan karya-karya yang bermanfaat, yang tidak merusak perilaku penonton. Jika seorang penulis, tulislah hal-hal yang bermanfaat. Dan profesi-profesi lainnya.

Maka menurut saya pribadi nasionalisme adalah ketika kita sibuk menghasilkan karya, sibuk meningkatkan kualitas diri, mau menghargai pendapat orang lain, dewasa dalam menyikapi problematika kehidupan, tidak mengurusi kehidupan orang lain, menghargai hasil karya orang lain, menyebarkan cinta kedamaian, mengasihi sesama manusia, dan tidak menghakimi orang lain. Nasionalisme berarti memerdekakan diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih maju dari hari sebelumnya. Demikian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun