Tiada hari tanpa gadget. Untuk saat ini statement itu bebar adanya. Bisa dikatakan mulai bangun tidur sampai akan tidur lagi, kita tidak bisa lepas dengan gadget. Dunia informasi bergerak begitu cepat dan sangat mudah diakses.Â
Bagaikan pisau bermata dua. Di sisi lain banyak hal positif yang bisa diambil tapi di sisi lain tidak sedikit pula hal negatif yang didapat. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka kita sendiri yang harus pandai memfilternya.Â
Untuk mengurangi penggunaan gadget, remaja masjid Al Barokah Kadipiro Surakarta mengadakan kegiatan tadabur alam dengan mendaki gunung/bukit Mongkrang.Â
Ide tersebut muncul dari ketua dr.  Ahmad Supriyanto  yang diamini oleh pengurus lain. Selain olahraga, melakukan suatu hal yang baru juga mengagumi ciptaan Allah SWT dengan melihat dan merasakan langsung.Â
Sabtu pagi itu berbeda dengan Sabtu-Sabtu sebelumnya. Sekitar jam 06.00 wib sudah ada mobil rentalan yang parkir di samping masjid Al Barokah.Â
Menunggu para remaja yang akan ke Mongkrang. Ternyata, waktunya molor dari rencana semula. Sehingga sekitar jam 08.30 wib rombongan baru sampai lokasi.Â
Sementara saya dan suami sudah sampai disana kira-kira pukul 07.00 wib. Setelah sarapan dengan bekal yang sudah disiapkan pengurus perempuan, sedikit pemanasan dan berdo'a, maka pendakian dimulai.Â
Grup dibagi dua. remaja putri dengan pembina saya dan remaja putra dengan pembina suami saya. Namun, dari semua yang ikut, tidak semua mendaki. Ada dua orang yang menunggu dibawah.Â
Kenapa Mongkrang yang dipilih ? Alasan utamanya adalah mereka pemula semuanya. Dibanding track Lawu, Mongkrang jauh lebih mudah.Â
Vegetasinya juga tidak serapat Lawu via Cemoro Kandang. Sehingga...masih bisa bercengkrama dengan matahari dan kesan wingit lebih terkesampingkan. Selain itu jarak tempuhnya tidak terlalu jauh. Supaya kelelahan fisik bisa diminimalisir.