Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hari Ozon Berlalu Tanpa Kesan, Kepedulian Dipertanyakan?

18 September 2016   11:10 Diperbarui: 17 Oktober 2016   07:52 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (sumber: http://houstoncleanairnetwork.com/)

Peringatan Hari Ozon Internasional atau International Ozone Day diperingati setiap tanggal 16 September baru saja berlalu. Tidak banyak dari kita yang menyadari arti penting dari peringatan ozone, ini tentu saja tidak hanya memperingati hari ozon sedunia, sangat disayangkan tanggal tersebut hanya simbol pengingat bukan untuk berbuat.

Bukan hanya hari ozon, perlakuan sama diterima kala peringatan hari besar lain seperti sampah, habitat, penanaman pohon, cinta puspa dan satwa termasuk hari lingkungan hidup sedunia pun sama, cuman di ingat, digelar usai berlalu tanpa kesan, lebih tepat dikatakan retorika, ceremoni, simbolis. Tetap terjadi pembalakan liar, kerap ditemui buang sampah sembarangan, pembakaran hutan dan lahan masih berkeliaran. Sarana elektronik dan transportasi hanya segelintir saja yang ramah ozon, padahal maksud dari penetapan peringatan itu untuk selalu mengingatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

Tanpa disadari, hampir kebanyakan kita adalah orang-orang bebal yang tidak taat pada sebuah aturan dan slogan yang menghiasi keseharian kita. Sering kita jumpai pesan “dilarang buang sampah” justru disekitarnya banyak terdapat sampah berserakan.Begitu terkutuk bagiku. Ancaman perbuatan merusak ozon menjadi bengis seiring melejitnya Industri dan teknologi tidak ramah lingkungan berorientasi bisnis profit belaka.

Lantas untuk apa tertera warna dalam kalender sebagai pembeda simbol peringatan hari besar lingkungan, apa sebaiknya ditiadakan saja agar tidak mencoreng terbentuknya sejarah peringatan hari-hari besar lingkungan tersebut. Sebagai bukti bahwa manusia masih bangga berbuat merusak daripada merawat. Jika demikian kondisinya kepedulian kita dipertanyakan?.

Agaknya, kesadaran untuk melakukan pembiaran terhadap hal-hal buruk dan berbau pelanggaran justru lebih mudah dilakukan. Daripada, melakukan nilai-nilai tertentu yang sebetulnya dapat berdampak positif bagi orang banyak.

Entah kemana naluri manusia mereka, abai terhadap keutuhan ozon tanpa mempedulikan kesehatan lingkungan. Sebagai perokok pasif justru di temani orang-orang yang merokok, dasar biangkerok!!!. pesan moral kritis pada kemasan rokok bergambar angker memuat tulisan “MEROKOK SEBABKAN KANKER PARU-PARU DAN BRONKIHITIES” pesan lain mengatakan “MEROKOK DEKAT ANAK BERBAHAYA BAGI MEREKA” tetap saja orang tua alpa.

Saya tekankan para “perokok” siapapun itu, apapun pangkat dan profesinya, sekiranya hormatilah orang lain dengan tidak merokok sembarangan, lalu kemudian buang puntungnya pada tempat sampah atau tempat yang aman, dikhawatirkan sisa buangan puntung rokok tersebut selain menimbulkan sampah, dampak lain adalah berpotensi penyebab kebakaran.

Dalam situasi yang semakin memprihatinkan ini pekerjaan rumah terberat kita adalah bagaimana mengubah mindset khalifah dimuka bumi untuk memulai taat dan sensitif terhadap peringatan hari besar lingkungan, amalkan perbuatan kebenaran.

Jika kita serius melakukan penyelamatan bumi maka pemikiran dan energi harus lebih diprioritaskan kepada upaya pencegahan bukan kepura-puraan. Sesungguhnya dicantumkannya peringatan tersebut dibuat sebagai pengingat untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhdap lingkungan. Saya dengan sok tahu mengatakan kiasan “makan nggak makan asal kumpul” diperingati tanpa kesan dan lupakan.

18-09-2016

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun