Kemampuan yang hebat pastinya dibarengi dengan kemauan yang kuat. Â Rasanya percuma saja mempunyai kemampuan tidak dibarengi kemauan yang hebat, sama artinya sebagai PAHLAWAN KESIANGAN.
Kemampuan dan kemauan itu bagai kapak dibelah tujuh. Loh kok tujuh bukan satu atau dua saja. Iya ini kesannya agar fantastis, bombastis membacanya. Kemampuan tentu lebih diatas kemauan. akan tetapi keduanya saling bertautan satu sama lainnya.
Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.
Kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Kemampuan (abilities) seseorang akan turut serta menentukan perilaku dan hasilnya. Yang dimaksud kemampuan atau abilities ialah bakat yang melekat pada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara phisik atau mental yang iaperoleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman (Soehardi,2003:24).
Kemauan adalah kekuasaan untuk memimpin diri sendiri sehingga seseorang tersebut mampu memutuskan suatu hal Kemauan datang dari diri dalam manusia yang yang diarahakan oleh pikiran dan perasaan diri mereka sendiri.
Kemauan atau kehendak merupakan dasar untuk mempelajari beberapa hal yang berhubungan dengan pengetahuan dan lainnya.
Kemauan juga merupakan salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk mengerjakan suatu hal dalam kehidupan nyata. Kemauan merupakan tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri. Dorongan dapat juga dikatakan sebagai kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan tertentu.
Kemauan juga dapat dikatakan sebagai kemampuan untuk membuat pilihan-pilihan bebas, memutuskan, melatih mengendalikan diri, serta bertindak.
Tak jarang kemauan mengalahkan kemampuan seseorang. Contohnya, seseorang tersebut mampu memperbaiki koneksi jaringan LAN di tempatnya bekerja, lantaran keenakan ditempatkan pada bidang atau bagian yang strategis, seseorang tersebut mengabaikan kemampuan sesuai latar belakang ilmunya, dan pada akhirnya kemampuan ilmu komputernya pudar secara perlahan. Ini karena merasa nyaman pada bidang ia geluti, membuatnya tidak mau lagi mengasah kemampuannya, padahal pengalamannya di bidang IT tak diragukan.
Sebaliknya, apabila seseorang tadi kurang bahkan tidak mampu menulis atau melakukan kerjaan berbabu teknologi informasi. Maka dipastikan, orang ini yang awalnya tidak mampu menulis, tidak mampu mengerjakan masalah teknologi informasi dijamin akan menjadi penulis atau teknisi handal, ini lantaran kemauan belajarnya yang kuat membuat kemampuannya kian terasah tajam, setajam silet. Â
Maka akan lebih baik kemampuan tersebut diasah dengan kemauan yang kuat, agar menghasilkan kemampuan setara dengan kemauan.
Intinya, kemampuan itu bukan hanya omong kosong, melainkan dibuktikan dengan kemauan.