Mohon tunggu...
Accrual Consulting
Accrual Consulting Mohon Tunggu... -

Accrual Consulting Konsultan Bisnis, Akuntansi, dan Pembukuan UMKM

Selanjutnya

Tutup

Money

Ke Mana Arah Pembangunan Koperasi?

27 Maret 2019   12:05 Diperbarui: 27 Maret 2019   14:22 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Tulisan ini merupakan apresiasi untuk artikel berikut Universal Basic Income ala Koperasi 

Venture builder coop sangat menarik dan merupakan bentuk bisnis yang ideal dilihat dari fungsi koperasi yang bertindak seperti holding company. Pada masa sekarang ini ketika mendengar koperasi banyak orang yang lebih mengidentifikasikan sebagai koperasi simpan-pinjam atau lebih banyak sebagai tempat mengajukan pinjaman dengan pemilik koperasi adalah individual atau sekelompok orang tertentu dan orientasinya hanya keuntungan semata. Jarang terdengar koperasi yang betul-betul memiliki usaha riil/memiliki bisnis diluar simpan-pinjam.

Gerakan koperasi sendiri yang dimulai sejak Revolusi Industri di Inggris dengan pioneer Koperasi Rochdale memiliki poin penting yang membedakan koperasi dengan badan usaha lainnya adalah anggota koperasi itu sendiri dengan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai yang berposisi paling atas dalam struktur organisasi koperasi.

Pemilik koperasi adalah anggota yang telah menyetorkan setoran pokok dan setiap periodenya menyetorkan simpanan wajib. Dan tujuan utama pendirian koperasi seharusnya berorientasi untuk memakmurkan anggotanya karena sejatinya koperasi didirikan oleh anggota, untuk anggota, dan manfaat kembali pada anggota yang tercermin dari pembagian SHU kepada anggota selayaknya pembagian dividen kepada pemilik saham.

Untuk venture builder coop ini saya ingin berbagi pengalaman mengenai sebuah koperasi di kampung halaman saya, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Sebuah KUD (Koperasi Unit Desa) Mina Misoyosari, sebuah koperasi nelayan di mana anggota koperasi adalah para nelayan pesisir Pemalang dan anggota juga aktif sebagai shareholder. 

KUD ini memiliki Dewan Pengurus dan karyawan yang berperan menjalankan berbagai bisnis riil koperasi. Iya, berbagai unit bisnis. Bukan hanya satu macam bisnis. Karena ini KUD nelayan maka unit bisnis koperasi ini berorientasi kegiatan perikanan seperti SPBU solar khusus nelayan, penyediaan sparepart kapal nelayan, warung kebutuhan pokok, simpan-pinjam khusus anggota dan dengan bisnis utama mengelola TPI (Tempat Pelelangan Ikan).

Setiap harinya dilakukan pendataan hasil tangkapan dari nelayan dan dari hasil lelangnya kemudian akan langsung dipotongkan sebagai tabungan dan simpan wajib anggota. Jadi modal koperasi terjaga dengan adanya perputaran uang dari tabungan dan simpanan untuk pemberian pinjaman dan modal unit bisnis dibawahnya. 

Di setiap akhir tahunnya Dewan Pengurus akan menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan  (RAT) yang dihadiri seluruh anggota dan stakeholder untuk menyerahkan laporan keuangan dan pembagian SHU. 

SHU di sini merupakan laba bersih dari berbagai unit bisnis koperasi yang pada akhirnya menjadi manfaat yang kembali kepada anggota koperasi. Di sinilah saya melihat peran sebagai venture builder coop dengan koperasi membangun berbagai unit bisnis namun tetap beriorientasi pada anggotanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun