Mohon tunggu...
Sara ImbaisupBusiara
Sara ImbaisupBusiara Mohon Tunggu... Jurnalis - S1 PWK UNEJ 19

Ora Et Labora

Selanjutnya

Tutup

Money

Peran PPP dalam Pembangunan KIK Teluk Bintuni

12 Mei 2020   17:33 Diperbarui: 12 Mei 2020   18:09 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

2. Design-Build-Operate-Maintain (DBOM);

DBOM: Skema yang mengkombinasikan antara disain, konstruksi dan tanggungjawab operasi dan pengelolaan

3. Design-Build-Finance-Operate (DBFO);

DBFO adalah: senada dengan BOOT, perbedaanya adalah tidak menerapkan perpindahan kepemilikan atas infrastruktur yang dikelola

4. Build Own-Operate (BOO);

BOO: Kontraktor bertanggungjawab atas pembangunan dan pengoperasian fasilitas tersebut tanpa diikuti dengan pengalihan kepemilikan ke pemerintah

5. Rehabilitate-Operate-Transfer (ROT).

ROT: Kesepakatan transfer kepemilikan atas fasilitas yang telah ada (dibangun) milik pemerintah kepada swasta untuk memperbaharui/ merenovasi, mengelola dan mengoperasikan dalam periode tertentu

Dalam hal ini bentuk modifikasi atau kesepakatan yang akan di pakai dalam kerja sama KPBU untuk penyelenggaraan proyek yaitu desing, bulid, maintain and transfer ( DBMT) dan pada hakikatnya dapat dikatankan bahwa DBMT ini merupakan gabungan  pengunaan  desing, buid, operate-maintain (DBOM) dan transfer.  Kontrak dilakukan dengan swasta melalui single agreement sementara pembiayaan dilakukan oleh Pemerintah. Pemerintah bertugas mengelola kepemilikan asset dan menjaga kualitas pelayanan dan pelaksanaan kontra.

Pembangunan proyek Petrokimia di Kabupeten Teluk Bintuni ini masih menunggu proses pembuatan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara pihak pemerintah dan pihak swasta yang akan melakukan selakuk investor industry kimia yang digadang-gadang akan mengeluarka anggaran sebesar 10 miliar USD. Sejauh yang diperkirakan telah didapatkan tiga investor  yaitu satu investor dalam negeri dan 2 lainnya adalah invetor asal luar negeri, investor ini telah dipastikan mempunyai minat untuk   menanamkan modalnya dalam pembangunan proyek ini , yaitu perusahaan petrokimia asal Jerman Feroostal Industri Projec, perusahaan asal Korea Selata LG Internasional, dan PT Pupuk Indonesia.

Dari ketiga investor yang telah didapatkan yang berminat  melakukan investasi , masih dianggap belum cukup sebab ketiga investor tersebut akan beroprasi di bidang Petrokimia, sedangkan jika dilihat di Kawasan Industri Khusus (KIK) yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni memiliki potensi lainnya dalam penyediaan metahanol, sehingga pemerintah mengupayakan agar dengan segera mendapatkan investor yang akan membantu dalam proyek methanol tersebut. Karena dapat katakan bahwa proyek methanol merupakan proyek berbasis petrokimia yang ada di kelola di Kabupaten yang kaya akan hasil gas alamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun