Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen Tutor

Menuang Ide, Merangkai Rasa, Merawat Jiwa ✨

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mobil Listrik Gak Cuma Soal Irit, Pertimbangkan Risiko Pemakaian Jangka Panjang Ini

27 Juni 2025   19:00 Diperbarui: 28 Juni 2025   00:51 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Pengunjung mencoba mobil listrik. (Foto: Kompas/Priyombodo)

Kehadiran mobil listrik di tengah industri otomotif dianggap sebagai sebuah opsi pilihan konsumen yang menguntungkan sekaligus membawa misi untuk menjaga lingkungan. 

Mengingat saat ini pemanasan global semakin parah, dunia terus berusaha meminimalkan risiko yang ada dengan menciptakan berbagai hal yang lebih ramah lingkungan dan salah satunya adalah mobil listrik.

Pada beberapa negara besar seperti China, Korea Selatan, bahkan hingga Eropa, mobil listrik bisa dikatakan mulai umum digunakan oleh sebagian besar masyarakatnya. 

Sedangkan di luar dari alasan keberlanjutan lingkungan, negara-negara ini menganggap bahwa mobil listrik merupakan bentuk kesadaran lingkungan dan mendukung inovasi teknologi dan infrastuktur.

Begitu juga dengan Indonesia yang menganggap hal serupa. Kehadiran mobil listrik di negeri ini merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan keberlanjutan lingkungan sekaligus juga menggali potensi ekonomi baru yang harapannya dapat memberikan dampak multiplier effect positif kepada masyarakat.

Beberapa tahun terakhir ini, pemerintah Indonesia mulai mendorong percepatan penggunaan mobil listrik melalui berbagai kebijakan seperti insentif fiskal, subsidi, bahkan hingga pembangunan infrastruktur. Untuk saat ini memang fokus pengembangannya masih terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, namun perlahan mulai menyebar ke kota-kota lainnya di seluruh Indonesia.

Bagi sebagian masyarakat Indonesia, mobil listrik hadir sebagai opsi pilihan yang menarik untuk dipertimbangkan. Selain harganya yang bisa dikatakan dapat bersaing dengan mobil berbahan bakar bensin, mobil listrik juga menawarkan biaya operasional yang lebih murah. 

Untuk harga untuk sekali charging berkisar Rp60.000 -- Rp100.000 saja masyarakat dapat menggunakan mobil listrik ini kurang lebih sejauh 300 km.

Selain itu, penawaran pajak kenadaraan juga cukup menggiurkan. Jika mobil berbahan bensin biasa dikenakan pajak berkisar 1,5% - 2% dari Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NKJB), mobil listrik hanya dikenakan pajak 0% - 1% saja tergantung provinsi. Bahkan di beberapa daerah sudah termasuk dengan pembebesan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

Misalnya saja, pajak mobil berbahan bensin berkisar Rp 5juta-an, namun untuk pajak mobil listrik sendiri hanya berkisar Rp 500 ribu-an saja bahkan ada yang lebih murah daripada ini (tergantung NKJB). Perbedaan yang cukup jauh ini membuat banyak masyarakat mulai banyak beralih ke moda transportasi ramah lingkungan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun