Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen Tutor

Menuang Ide, Merangkai Rasa, Merawat Jiwa ✨

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mobil Listrik Gak Cuma Soal Irit, Pertimbangkan Risiko Pemakaian Jangka Panjang Ini

27 Juni 2025   19:00 Diperbarui: 28 Juni 2025   00:51 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Pengunjung mencoba mobil listrik. (Foto: Kompas/Priyombodo)

Selayaknya barang-barang konsumsi lainnya, mobil listrik juga sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan secara matang. 

Terlebih, pembeliaan produk kendaraan seperti mobil ini memiliki ekspektasi untuk dapat digunakan dalam jangka panjang. Sehingga penting untuk memperhatikan beberapa risiko yang akan dihadapi ketika kita membeli atau beralih ke mobil listrik ini.

Daya Tahan Baterai pada Mobil Listrik

Seperti kita ketahui bahwa baterai mobil listrik (biasanya lithium-ion) menjadi pemeran utama dalam bergeraknya transportasi ramah lingkungan ini. 

Namun, terdapat fakta yang perlu diperhatikan yaitu baterai mobil listrik yang akan mengalami degradasi baik karena usia pemakaian maupun banyaknya siklus pengisian yang telah dilakukan.

Umumnya, setelah digunakan dalam jangka waktu panjang (lebih dari 5 tahun), kapasitas baterai mobil listrik ini akan mengalami penurunan sebesar 20-30% tergantung dari pemakaian, suhu lingkungan, hingga sistem pendinganan pada mobil listrik tersebut. 

Kemudian penurunan kapasitas baterai ini tentunya akan berdampak pada jarak tempuh mobil yang berkurang sehingga dapat menurunkan performa pemakaian mobil khususnya untuk perjalanan jauh.

Namun, masalah yang tak kalah berisiko adalah ketika baterai mobil listrik itu rusak. Hargai baterai mobil listrik dikenal dengan harganya yang mahal yaitu berkisar 30-50% dari harga mobil. 

Meskipun pada beberapa merek mobil listrik terdapat garansi waktu hingga minimal Km penggunaan, namun setelah masa garansi itu lewat maka risikonya akan kembali ditanggung oleh konsumen.

Resale Value yang Rendah

Berbeda dengan mobil berbahan bakar besin, mobil listrik dikenal dengan nilai harga jual kembali yang cukup rendah. Khususnya akibat dari asumsi penggunaan mobil listrik yang dapat mengurangi kapastitas dari baterai mobil tersebut. Ini yang kemudian menjadi alasan mengapa harga mobil listrik ketika dijual kembali bisa turun secara tajam.

Pembeli mobil listrik bekas tentu khawatir akan risiko biaya penggantian baterai. Sehingga, banyak dari pembeli yang memilih mobil listrik dengan durasi pemakaian yang tidak terlalu lama (1-5 tahun pemakaian). 

Bahkan untuk mobil listrik dengan pemakaian 3-5 tahun terkadang dapat mengalami penurunan nilai hingga 40-50% dari harga beli pertama (tergantung kondisi kapasitas baterai).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun