Mohon tunggu...
Ilham Saputra
Ilham Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Moslem

Roses are red, Violets are blue if you find something in me thats gotta be nice too

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Media TV di Era Industri 4.0 dalam Upaya Menjaga Eksistensinya

8 Mei 2021   23:02 Diperbarui: 8 Mei 2021   23:15 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kemajuan teknologi dewasa ini kian mengundang berbagai perubahan pada sektor industri kehidupan, sebut saja media penyiaran yang turut terpengaruh akan hal ini. Industri penyiaran terus beradaptasi dan berkembang guna menyetarakan diri dengan perubahan yang terjadi. Inovasi menuju arah yang lebih baik, praktis dan digital menuntut adanya pergeseran total yang semula berada pada ranah analog.

akselarasi kemajuan teknologi yang luar biasa mengubah perilaku masyarakat dalam mengonsumsi informasi. Pola persebaran informasi juga berpindah dari media konvensional ke media sosial. Dengan pola pikir yang sudah sangat digital berbasis teknologi tingggi, mereka hampir tak lagi membutuhkan pers konvensional.

Seiring digitalisasi dan konvergensi media di era industri 4.0, dapat dikatakan bahwa televisi tidak lagi memegang posisi utama sebagai media informasi. Ishadi, selaku ketua ATVSI (Asosiasi Televisi Swasta Indonesia) menguak fakta bahwa sebesar 40% anak muda tidak lagi menonton siaran TV secara fisik, melainkan melalui gadget. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh Naratama Rukmanda, Producer dan Program Director Voice of America, dimana ia mengatakan anak-anak muda biasa menonton televisi melalui gadget yang mereka miliki.

Dengan demikian, media sosial seakan-akan menjadi kebutuhan masyarakat, terutama generasi milenial yang sudah terbiasa dengan gadget miliknya. Melalui gadget atau yang biasa disebut dengan Handphone (HP), siapapun, kapanpun, dan dimanapun, internet serta media sosial dapat diakses dengan mudah.

Kemunculan media sosial ini, cukup berdampak pada beberapa media konvensional. Seperti halnya, beberapa media cetak yang gulung tikar, serta beberapa TV ataupun radio yang sudah mulai meredup eksistensinya. Akan tetapi, mereka mencoba membuat inovasi yang dapat mempertahankan eksistensinya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya media cetak berbentuk e-paper  yang dapat diakses melalui internet. Pemicu masyarakat lebih menyukai media sosial ialah kemudahan yang diberikan internet dan komunikasinya yang bersifat dua arah.

Dengan pola pikir digital berbasis high-end techonology seperti saat ini bisa diasumsikan bahwa mereka hampir tidak lagi memerlukan pers konvensional. Tidak sedikit dari perusahaan media konvensional gulung tikar, seperti yang dirasakan oleh kantor saluran berita kabel Al Jazeera. Media sosial memberikan dampak yang cukup kuat dari aspek pengguna hingga media penyiaran. Kehadiran media sosial sendiri seakan menjadi ancaman yang patut dikhawatirkan oleh berbagai stasiun televisi. Bahkan pengguna media sosial telah bertransformasi dari konsumen menjadi produsen (prosumen). Ini menandakan bahwa media penyiaran harus mengambil sikap dengan beberapa strategi seperti: merger perusahaan, konvergensi, diversifikasi ke media sosial hingga layanan on demand.

Namun, masyarakat tetap mempercayai stasiun televisi sebagai salah satu sumber berita yang terpercaya. Karena informasi yang tersebar melalui internet atau media sosial seringkali mengalami ralat atau perbaikan, bahkan tak sedikit berita bohong (hoax) yang tersebar. Maka dari itu, TV masih menjadi pegangan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi terkini yang akurat.


Masyarakat Indonesia lebih suka menonton tayangan yang ada dibandingkan dengan membaca, sehingga TV masih cukup sering ditonton. Namun, tak sedikit media massa yang mengembangkan platform baru sebagai bentuk strategi yang dapat mempertahankan eksistensinya, terutama stasiun televisi. Dengan demikian, masyarakat juga dapat mempercayai platform tersebut sebagai sumber yang cukup akurat, karena platform tersebut termasuk bagian dari stasiun televisi yang terkait.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun