Mohon tunggu...
santi diwyarthi
santi diwyarthi Mohon Tunggu... Dosen - Wanita adalah bunga, indahnya dunia, tiang penjaga damai dunia.....
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a wife, a mother, a worker....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Satya Ajeg Karya Tulus Inastuti

19 Desember 2018   06:38 Diperbarui: 19 Desember 2018   07:07 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prihen temen dharma dumaranang sarat 
Saraga Sang Sadhu sireka tutana 
Tan artha tan kama pidonya tan yasa 
Ya Sakti Sang Sajjana dharma raksaka 
Tegakkan lah selalu dharma dalam kehidupan di dunia

Orang-orang bijaksana hendaknya dijadikan panutan.... 
Bukan harta, nafsu atau kemashyuran, 
Keberhasilan yang sungguh bijak adalah karena mampu  
Memahami hakekat dharma

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Museum Seni Neka adalah Museum swasta pertama di Indonesia yang diresmikan tanggal 7 Juli 1982. Museum yang pada awalnya hanya mengkoleksi lukisan dan patung, pada tanggal 7 Juli 2007 dilengkapi dengan pavilion Keris untuk memamerkan ratusan keris yang dimiliki.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Pande Wayan Suteja Neka memberikan buku "Keris Bali Bersejarah" kepada Dr. Jenderal (Purn) H. Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, sebelum pembukaan Pameran "Titi Wangsa" karya Dr. I Wayan Kun Adnyana (Dosen Institut Seni Indonesia / ISI Denpasar), yang diselenggarakan di Museum Seni Neka. Didampingi oleh kedua putranya: Pande Nyoman Wahyu Suteja, SE., dan Dr. Pande Made Kardi Suteja, Sp.U., pada tanggal 12 Oktober 2018.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Penyerahan buku "Pemahaman Keris Bali" kepada Gubernur Bali, bapak Wayan Koster, di saat penyelenggaraan Kongres Kebudayaan Bali III, pada tanggal 4 Desember 2018.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
JMK Pande Wayan Suteja Neka menggunakan salah satu keris seselet kebanggaan, sebagai hasil inovasi dan kreasi. Bilahnya perlambang Keris Jawa. Motifnya bergaya Bali, dengan simbol Singa, Mina dan Paksi. 

Warangka bergaya Sumatera dengan motif Palembang, pengaruh Bugis. Penyejernya bermotif kan ruas tebu. Ukirannya bermotifkan Palembang, dengan kombinasi ukiran Bali, dengan tiga hiasan batu mulia. Blue safir berapitkan windusara atau mirah. "Merah bermakna Megah, Kemewahan yang elegan, Simbol kebesaran atau kegagahan pemilik keris. 

Biru angkasa bermakna kedamaian, memberikan kesan indah namun menyejukkan. Memiliki keris harus bisa menjaga damai di hati, di dalam diri, juga keluarga dan lingkungan dimanapun dia berada", Ujar JMK Pande Wayan Suteja Neka mengenai makna batu permata yang berada pada kerisnya.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
"Ini adalah Keris Indonesia, Keris Nusantara, hasil kreasi saya yang dibuat oleh Made Pada, Pakar Keris dari Desa Taro, Tegallalang, Gianyar Bali", Ujar JMK Pande Wayan Suteja Neka menjelaskan Keris Seselet yang digunakannya.

Bahan Warangka / Sarung dari Gading, dengan gaya Sumatera bermotif Palembang sebagai kerajaan dengan armada laut yang tangguh, juga tercermin pada gaya Bugis dari adanya simbol kapal karam / kandas. 

Motif ruas tebu melambangkan bahwa seluruh komponen menampilkan keindahan, semangat, gelora, hasrat, yang menjadi inti kehidupan, memberikan arah langkah ke masa depan, dalam bersikap positif, memberikan kebaikan bagi setiap umat manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun