Mohon tunggu...
santi diwyarthi
santi diwyarthi Mohon Tunggu... Wanita adalah bunga, indahnya dunia, tiang penjaga damai dunia.....
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a wife, a mother, a worker....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melasti, Mekiyis atau Melis, dan Kisah tentang Jempana

20 Maret 2012   10:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:42 1339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak lama lagi, umat Hindu akan merayakan Hari Raya Nyepi yang pada tahun ini  jatuh pada hari Jum'at 23 Maret 2012. Hari Nyepi kali ini sebagai penanda bahwa umat Hindu akan memasuki tahun Caka 1934. Nyepi memiliki filosofi dimana umat Hindu memohon kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk melakukan penyucian Buana Alit (manusia) dan Buana Agung (alam dan seluruh isinya). Sebelum hari raya Nyepi, dilaksanakan serangkaian upacara dan upakara yang bermaksud agar Penyucian Buana Alit dan Buana Agung berjalan dengan lancar. Rangkaian upacara tersebut berbeda-beda, tergantung dari Genius Local Wisdom dan urun rembug masing-masing daerah serta kebijaksanaan yang ditetapkan bersama. Salah satu rangkaian upacara tersebut adalah Melasti, atau disebut juga dengan Mekiyis, atau Melis. Melasti atau pemurnian Pratima (dewa simbol) dan simbol agama Hindu di pantai, segara, atau sungai.

13322376841765139039
13322376841765139039
Upacara Melasti ini dilakukan setahun sekali, pada umumnya dilakukan tiga hari sebelum hari Nyepi atau tergantung pada aturan desa adat setempat. Pada perayaan Melasti, umat Hindu di Indonesia khususnya di Bali membawa  simbol suci agama Hindu ke berbagai pantai dan sungai yang ada di Bali. Setelah Melasti, berbagai simbol suci, seperti tombak, pretima, akan disthanakan bersama-sama di Pura Desa hingga sehari / dua hari setelah Nyepi. Terkadang, terdapat kejadian yang unik, di mana ada umat Hindu mengalami kesurupan (terjadinya alam luar kesadarannya), menari dan menangis.
13322377192007042619
13322377192007042619
Pada saat Melasti, berbagai pretima atau benda yang disakralkan atau dikeramatkan akan disucikan dengan cara dibawa ke laut, sungai atau segara. Pada jaman dahulu, berbagai benda ini diarak dengan diusung di atas kepala. Namun kemudian, seiring dengan perkembangan jaman, kearifan akal budi manusia melakukan modifikasi dengan membuat Jempana.
13322377641758750058
13322377641758750058
Jempana adalah sebuah tempat dimana berbagai benda yang disakralkan umat Hindu dan akan disucikan diletakkan disana. Pada perkembangan berikutnya, Jempana diletakkan disebuah tempat yang diberi roda agar mudah diarak menuju laut. Setelah pretima disucikan, kemudian akan disemayamkan di Pura Desa hingga sehari setelah hari raya Nyepi berlalu, untuk kemudian berbagai pretima ini kembali ditempatkan pada pura masing-masing.
13322378061583645895
13322378061583645895
Dan, inilah sebagian foto yang memperlihatkan pelaksanaan Melasti se Desa Adat Kerobokan, yang dilaksanakan hari ini, Selasa, 20 Maret 2012, semenjak pagi hari, dibawah siraman hujan.
1332237828514941429
1332237828514941429
Para Pecalang, atau petugas keamanan yang berasal dari masyarakat itu sendiri untuk menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah mereka beserta seluruh anggotanya.
1332237916848382451
1332237916848382451
Kasih seorang bapak yang terlihat dari upayanya menggendong sang anak yang kelelahan karena mesti berjalan belasan kilometer menempuh jarak Melasti dari Desa menuju pantai Petitenget.
13322379901218299786
13322379901218299786
Seorang Pemangku dalam keadaan trance, atau tidak sadarkan diri, menari dan melakukan gerakan tertentu, berbicara dengan bahasa yang kadang tidak dimengerti.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun