Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kebelingernya Tagar NoHijabDay

2 Februari 2020   12:11 Diperbarui: 2 Februari 2020   12:18 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muslimah menutup auratnya (Detik)

Beberapa waktu lalu, jagat maya sempat diramaikan dengan kemunculan tagar NoHijabDay atau diartikan sebagai hari tanpa hijab. Tagar kontroversial itu pun turut mengundang respon keras khususnya pada Muslimah karena dinilai menentang apa yang diyakini Umat Islam dan bertujuan memprovokasi Umat Islam.

Ya munculnya tagar NoHijabDay tersebut memang menimbulkan pertanyaan siapa pihak-pihak dibelakangnya. Menurut Penulis, pemerintah baik melalui Kominfo maupun Cybercrime Polri perlu mengusut aktor utama tagar kontroversial itu untuk menghindari bentuk-bentuk provokasi serupa berlatarkan agama di kemudian hari. Ranah maya kini umum dijadikan tempat individu untuk mengekspresikan diri, namun kerap kali tak dibarengi kedewasaan berpikir atas apa yang diperbuat.

Dibalik tagar NoHijabDay itu sendiri Penulis mengamati bahwa tagar tersebut hanyalah sebuah bentuk dari ketidaktahuan individu-individu prihal apa makna dibalik hijab yaitu perintah menutup aurat yang mana merupakan sebuah perintah langsung dari Allah ta'ala kepada mereka yang beriman baik kaum Pria maupun Wanita, sebagaimana tercantum dalam Surah An-Nur ayat 24:31.

Sebagaimana pernah Penulis jelaskan bahwa batasan menutup aurat kaum Pria lebih leluasa ketimbang kaum Wanita dimana pada Wanita bagian atasnya wajib terlindungi atau tertutup merujuk kepada fungsi hijab tersebut. 

Untuk Muslimah maka hanya bagian muka dan telapak tangan yang diperbolehkan terlihat. Diantara manfaat-manfaat dari menutup aurat, antara lain menghindarkan diri dari dosa akibat mengumbar aurat, menghindari fitnah berupa tuduhan atau pandangan negatif, mencegah timbulnya hawa nafsu baik lawan jenis maupun sesama jenis, dan lain sebagainya.

Kembali bahwa hijab atau aksessoris lain yang berfungsi sama pada intinya bukan sekadar nilai estetik semata, hijab bukanlah hype terhadap mode busana, hijab bukanlah seuntai kain penutup, melainkan hijab adalah identitas bagi kaum Muslimah. 

Seorang Muslimah yang taat kepada perintah Allah ta'ala maka ia akan menjalankan perintahNya untuk menutup auratnya. Ketaatan itulah yang membentuk ahlak kepribadiannya, bukan karena hijabnya. 

Hal diatas terkadang salah ditafsirkan oleh sebagian kalangan yang menganggap hijab menggambarkan keimanan. Sejatinya kadar keimanan seseorang hanya dapat dinilai dan diketahui oleh Allah ta'ala dan sekiranya penilaian tersebut tidak hanya dipandang dari satu faktor saja.

Di lain sisi, kemunculan tagar NoHijabDay ini perlu ditelaah bahwasanya perlu komunikasi secara meluas agar individu-individu apakah itu mereka Muslim ataupun Non Muslim agar tahu makna dari hijab tersebut.

Penulis kerap melihat bahwa toleransi umat beragama yang ada di Indonesia ini masih merujuk kepada saling menghormati dan menghargai apa yang masing-masing umat yakini, tetapi belum kepada upaya menjalin hubungan saling mengerti diantaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun