Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Rugikan Pelanggan, Strategi Marketing di Balik Kuota Besar Internet Cepat

22 Oktober 2018   12:00 Diperbarui: 22 Oktober 2018   12:33 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Konsumsi akan data kunjung meningkat seiring bertambah pesatnya pengguna perangkat mobile di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan hasil survey Google pada tahun 2017 lalu mencatat 86 persen orang Indonesia mengakses internet lewat smartphone dibandingkan sebelumnya di tahun 2013 sebanyak 37 persen. 56 persen orang Indonesia memilih internet untuk aktivitas streaming video, aktivitas browsing sebesar 57 persen, dan media sosial sebesar 80%.

Dibalik tingginya konsumsi data pengguna smartphone di Indonesia, acapkali momentum ini digunakan oleh pihak provider telekomunikasi guna memikat hati konsumen dengan menghadirkan beragam bundle paket internet berjangka (per-hari/7 hari/30 hari).

Semisal provider telekomunikasi Indosat dengan paket Freedom Internet dan Freedom Combo-nya. Paket termurah Internet Freedom dibanderol dengan nominal Rp. 50 ribu dan yang termahal Rp.100 ribu (paket internet per-30 hari), dalam paket tersebut (Rp.50 ribu) pelanggan Indosat akan mendapatkan main quota 3GB, midnight quota 18GB (aktif pada jam 01.00 s.d 06.00, dan 4G quota 4GB. Menarik bukan?

Secara nalar, paket Internet Freedom jelas menarik khususnya midnight quota bagi mereka kaum "kalong" yang gemar begadang. Namun sayangnya realita berkata lain.

Fakta yang ada, besarnya quota data yang diiming-imingi tidak bisa dinikmati pelanggan secara utuh disebabkan kendala kecepatan akses internet yang seolah dibatasi.

Sebagai gambaran, pada awal-awal memulai paket internet tersebut pelanggan mendapatkan kecepatan internet "full speed" (kecepatan download mencapai lebih dari 100Kb/s s.d 2Mb/s), akan tetapi lama-kelamaan kecepatan internet akan mengalami "downgrade" menjadi hanya dibawah 100Kb/s walau paket internet pelanggan masih menyisakan quota dengan nominal besar.

Anda bisa membayangkan proses update aplikasi sebesar 9Mb dimana pada kecepatan internet full speed hanya butuh waktu 4 detik maka dengan kecepatan internet yang di downgrade menjadi 90 detik, jelas hal ini mengesalkan dan membuang-buang waktu.

Alhasil iming-iming quota besar yang Indosat kemukakan mubazir tak bisa digunakan dikarenakan kecepatan internet yang dibatasi.

Penggunaan hanya lancar pada akses-akses tertentu yang tak membutuhkan kecepatan internet cepat, akan tetapi apabila anda menginginkan akses internet super cepat seperti download/upload/streaming maka anda hanya bisa gigit jari, anda hanya bisa berharap kecepatan internet kembali normal fullspeed tanpa tahu kapan waktunya.

Keluhan terhadap kecepatan internet Indosat yang lambat ini pun seringkali dilontarkan oleh pelanggan Indosat melalui kanal layanan konsumen medsos mereka (@indosatcare).

Tetapi kembali lagi pihak Indosat melalui Customer Services-nya hanya mampu menjawab permasalahan tersebut sesuai prosedural mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun