Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menulislah Anda akan Kaya

19 November 2010   08:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:28 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Judul diatas adalah bentuk provokasi bagi siapapun yang ingin masuk dunia merangkai aksara. Tulisan ini lanjutan dari tulisan sebelumnya menulislah anda akan bahagia. Menulis adalah aktivitas kesenangan dan bentuk menggapai kebahagian.

Dari selembar kertas putih menciptakan banyak kreasi dan inovasi. Mulai dari tulisan indah bernama puisi, pantun, pepatah. Tulisan berbentuk informasi, bernama koran, majalah. Tulisan berbentuk karya utuh berupa buku, artikel, skripsi, tesis dan desertasi.

Menulis sebagai kegiatan menyatukan prespektif, pemikiran, cara pandang yang satu sama lainnya terkadang saling bertentangan. Dengan menulislah banyak hal yang sebelumnya bertentangan dapat menyatu dan haromoni, namun tidak sedikit juga yang mulanya harmoni malah menjadi bermusuhan dan terukir menjadi abadi lewat tulisan.

Menarik apa yang pernah saya dengar dan juga anda barangkali, apa yang didapat dari dunia merangkai aksara. "Tidak kenyang perut anda dibuatnya". Inilah beberapa pernyataan yang pernah saya dapatkan ketika asik dalam dunia merangkai aksara yang saya persiapkan untuk beberapa naskah buku terutama "Menjadi Sang Pemenang Pembelajar" dan "The Islamic Casflow Quadrant" serta "1/2 + 1/2 =tak terhingga, dialetika 1001 cinta" sebagai hadiah pernikahan nanti. Dan beberapa kumpulan tulisan hikmah di www.facebook.com/sang.pemenang.pembelajar.

Namun bagi saya menyusun kata adalah sebuah kekayaan yang melampaui sepiring nasi yang mampu mengenyangkan perut sekali makan, bahkan bisa mengenyangkan banyak orang yang menderita kelaparan.

Menulis adalah rangkaian proses mendapatkan kekayaan sekaligus kebahagian. Proses ini ditopong dengan kekayaan yang tidak dapat dimiliki oleh siapapun kala ia tidak meninggalkan rekam jejak karya tulisan. Ali bin Abi Thalib menyampaikan bahwa ilmu akan menjaga orang yang berilmu, sedangkan kekayaan harta benda menjadikan orang tawanannya.


Bagaimana kita mengenal Tan Malaka dengan karyanya tulisannya Madilog, Gerpoleg, dari penjara ke penjara, kalau ia tidak mempunyai kekayaan bernama pemikiran. Bagaimana kita mengenal Buya HAMKA dengan Tafsir Al Azhar yang diselesaikan dalam penjara, kalau ia tidak mempunyai kekayaan dalam bidang ilmu keagamaan dan sastra. Bagaimana kita mengenal Mohammad Hatta kalau ia tidak mempunyai kekayaan dalam bidang pemikiran ekonomi kerakyatan. Bagaimana kita tidak mengenal Hitler, Samuel Hantington, Jefri Lang, Hasan Al Bana, Dr. Yusuf Qardhawi, dan sederet nama-nama lainnya yang hadir tetap hidup dalam karya-karya mereka.

Kekayaan yang didatangkan oleh kemampuan merangkai aksara;

Kekayaan ilmu dan hikmah.

Inilah kekayaan yang datang dari sebagai efek pasti dari merangkai aksara. Menulis menjadikan seseorang mampu dan mau untuk terus belajar sepanjang hayat. Kekayaan ilmulah seseorang berada dalam status sosial yang lebih baik. Lewat menulis bisa mengenali diri dan mempunyai ilmu tentang diri sendiri. Lewat menulislah bisa mendapatkan hikmah yang banyak.

Inilah kekayaan yang belum didapatkan oleh yang mempunyai kekayaan materi semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun