Tangerang - Masa sekolah rentan dengan kasus perundungan (bullying). Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sebanyak 119 kasus perundungan terhadap anak terjadi selama tahun 2020. Jumlah ini melonjak dari tahun-tahun sebelumnya yang berkisar 30-60 kasus per tahun.
Berangkat dari persoalan itu, SMP An Nurmaniyah (Yapera) yang berlokasi di Jalan Dr. Cipto Mangun Kusumo, Paninggilan Utara, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, membentengi para siswanya dengan memberikan materi edukasi perundungan.
Materi perundungan sendiri menjadi penting diberikan kepada pelajar, khususnya tingkat SMP, karena memberi dampak psikologis ke mereka.
"Karena dampak perundungan mempengaruhi psikologis anak remaja, mempengaruhi kesehatan mentalnya. Kuatir mereka tidak mau sekolah, terjadi penurunan motivasi dan kepercayaan diri. Jadi perlu sekali sekolah memberikan layanan informasi pencegahan terkait edukasi. Bully itu apa dan dampak-dampak apa serta pencegahan apa yang harus dilakukan oleh peserta didik. Jadi mereka mampu setop bully minimal di kelasnya." Ujar Psikolog Sri Damayanti, usai memberikan materi seminar  perundungan bertajuk "Sekolahku Tanpa Perundungan dan Kenakalan Remaja", Senin (10/10/2022).
Perundungan sendiri perlu langkah-langkah guna pencegahannya. Sri Damayanti menjelaskannya ke dalam dua tahapan.
"Pertama siswa harus berani untuk bicara ketika ada sesuatu yang tidak nyaman. Mereka juga diajarkan untuk berani melawan jika ada situasi yang membuat mereka terjepit jika mereka sudah melakukan tahapan yang pertama tadi. Jadi ini edukasi yang diberikan ke mereka. Sehingga perundungan kecil baik itu di kelas atau sekolah bisa berkurang." Imbuh Sri Damayanti.
Sri Damayanti juga menjelaskan peran sekolah sangat penting dalam pencegahan kasus perundungan. Salah satunya yakni dengan penunjukan siswa sebagai agen perubahan.
"Agen-agen perubahan ini diberikan materi terkait bully, dampaknya, pengertian bully serta ciri-cirinya. Lalu ada juga program dari sekolah mengenai stop bully, seperti membuat karya video tentang pencegahan bully, membuat lagu tentang bully dan juga menyampaikan deklarasi setop kekerasan di sekolah." Imbuh Sri Damayanti.