Mohon tunggu...
Mochammad SandyPradana
Mochammad SandyPradana Mohon Tunggu... Mahasiswa - sandy pradana

semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Pertunjukkan Kesenian Kuda Lumping pada Masa Pandemi

4 Maret 2021   13:05 Diperbarui: 4 Maret 2021   13:10 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada masa pandemi seperti sekarang ini tentunya ada banyak dari kalangan yang merasakan dampak dari pandemi ini, dan ini dirasakan bukan cuma diIndonesia   namum melainkan hampir diseluruh dunia ikut merasakan dampaknya. Contohnya dari kalangan kesenian yaitu kesenian kuda lumping yang juga merasakan dampaknya, karena dapat kita ketahui dimana-mana menegakkan protokol kesehatan dan pembatasan kerumunan. Dengan ini kesenian kuda lumping tidak bisa menampilakn suatu acara atau pertunjukkan karena bisa menarik perhatian orang untuk menontonnya dan bisa menyebabkan terjadinya kerumunan.

Kesenian kuda lumping merupakan kesenian yang ada dikalangan masyarakat yang banyak disukai sebagian orang. Kesenian kuda lumping termasuk kedalan tarian tradisional yang dimainkan dengan menggunakan sebuah benda yang berupa kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu yang dibentuk seperti kuda dan menggunakan alat bantu yaitu alat musik yang berupa gendang, gong, gamelan dan alat musik lainnya, alat musik ini yang memainkan anggota dari paguyuban untuk mengiringi pada saat pertunjukan kuda lumping berlangsung dan tentunya tidak gampang memainkan semua alat musik ini karena dibutuhkan perpaduan suara irama yang kompak dan teratur. Ditempat daerah tempat tinggal saya menyebutnya adalah jaran kepang namun, mungkin di daerah-daerah lainnya menyebutnya beda lagi karena setiap daerah berbeda-beda gaya berbicara penyebutannya.

Kesenian ini biasanya dimainkan oleh 10-30 orang anggota dalam satu kelompok paguyuban. Pada saat mereka sedang pertunjukan atau sedang ditanggap orang kesenian ini banyak disukai sebagian orang yang pasti setiap pertunjukan banyak yang ingin menontonnya yang bisa menyebabkan kerumunan banyak orang oleh karena itu, kesenian ini juga merasakan dampak dari pandemi ini karena dapat kita ketahui seperti kondisi pada saat sekarang ini yaitu dimana-mana  diberlakukan pembatasan kerumunan dan protokol kesehatan maka dengan ini otomatis tidak bisa menampilkan pertunjukan dan tidak bisa berjalan seperti biasanya sebelum pandemi melanda.

Pada suatu hari saya ditemani oleh salah satu anggota atau lebih tepatnya dengan ketua paguyuban kesenian kuda lumping yang berada di daerah tempat tinggal saya yaitu dengan bapak sholeh. Pada kesempatan kali ini saya berbincang-bincang dengan beliau dengan bertanya kepada beliau apa ada perubahan yang dialami dari paguyuban kesenian kuda lumping dari sebelum adanya pandemi dan sampai pada kondisi pandemi saat sekarang ini ? yang pasti ada perubahan yang dirasakan saat ini karena sebelum pandemi melanda kita sering menampilkan pertunjukkan atau ditanggap oleh orang. Biasanya orang yang menanggap mempunyai suatu acara yang diisikan dengan hiburan kesenian kuda lumping acara tersebut seperti : khitanan, pernikahan, dan sampai hari-hari besar seperti hari kemerdekaan atau sekitar bulan agustus. Di tempat saya pertunjukan ini biasanya dilaksanakan pada malam hari atau sore hari biasanya tergantung sesuai orang yang menanggapnya.

Berbeda lagi dengan kondisi saat masa pandemi sekarang ini kita tidak bisa melakukan pertunjukan karena karena apabila dilaksanakan bisa menyebabkan kerumunan orang banyak dan pasti ini melanggar peraturan yang telah ditegakkan. Bukan dai bidang kesenian saja yang merasakan dampak dari pandemi ini namun semua bidang ikut merasakannya tetapi kita tidak bisa menyalahkan keadaan karena sudah begini yang terjadi mau gimana lagi pokoknya tetap patuhi peraturan yang berlaku dan intinya adalah kebudayaan atau kesenian yang sudah ada dari dulu sampai sekarang jangan sampai punah karena ini peninggalan dari nenek moyang kita dahulu kita harus wajib menjaganya dan melestarikan kebudayaan ini  dan semoga pandemi ini akan segera berakhir agar kita bisa melaksanakan aktifitas seperti semula sebelum pandemi melanda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun