Mohon tunggu...
Sandra Rosalie
Sandra Rosalie Mohon Tunggu... Lainnya - Thinks we haven't could be done yet.

Overthinker young lady

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Pola Pikir ke Arah yang Lebih Baik

28 Januari 2021   12:10 Diperbarui: 28 Januari 2021   13:21 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam surat At-Tin ayat 4, Allah swt berfirman:

"Sungguh kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya"

Kesempurnaan penciptaan di sini merupakan penggambaran anugerah Allah bahwa manusia tidak hanya dilengkapi dengan kesempurnaan fisik namun juga psikis yang menjadikannya berbeda atas makhluk lainnya. Manusia dianugerahi akal agar bisa membedakan antara baik dan buruk serta mampu menganalisis segalah hal yang berkaitan dengan alam semesta yang pada puncaknya menjadi pribadi paripurna sehingga bisa menjalani mandat sebagai khalifah di bumi.

Akal yang diberika untuk berpikir haruslah dimanfaatkan dengan maksimal agar kita dapat menambah pengetahuan dan tidak mudah terkecoh oleh hal-hal yang tidak logis ataupun diragukan kebenarannya. Cara berfikir filsafat pada dasarnya selalu kita lakukan di dalam kehidupan sehari hari bahkan sedari kecil dengan melontarkan banyak pertanyaan tentang hal yang baru kita ketahui maupun informasi yang dilontarkan oleh orang lain kepada kita.

Berpikir secara filsafat harusnya terus dikembangkan bahkan dipertajam. Apalagi sebagai seorang mahasiswa yang terdidik, sudah sepatutnya menerapkan berpikir filsafat. Pada semester awal, saya berkesempatan untuk belajar mengenai ilmu filsafat dan logika. Di tahap inilah saya mulai meraba dan mengenal kembali ilmu dasar filsafat yang sebenarnya selalu kita lakukan didalam kehidupan sehari-hari.

Pada awal pembelajaran saya merasa kosong, benar-benar tidak mengerti dasar filsafat. Namun, seiring berjalannya waktu dan hasil dari banyaknya buku bacaan yang tersedia serta pemahaman yang saya dapat dari bertukar pikiran dengan orang lain, saya pun mulai memahami sedikit demi sedikit. Dan menumpahkan apa yang saya pikirkan ke dalam tugas-tugas yang diberikan.

Pembelajaran filsafat yang saya dapatkan selama ini, secara tidak langsung membuka pola berpikir saya ke arah yang lebih baik. Maksudnya, saya lebih mengasah pola berfikir saya ke arah yang lebih kritis dan mengulik banyak pemahaman yang berkaitan untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan dan dapat diterima oleh akal.

Dalam segi pemahaman agamapun pemikiran saya mulai memahami hal-hal yang  sederhana, yang dulunya sukar dimengerti kini mulai memahami, sedikit demi sedikit. Mengetahui bahwa islam dan ilmu pengetahuan berjalan beriringan dan betapa banyaknya pemikiran tokoh-tokoh muslim yang dijadikan bahan pembelajaran oleh tokoh barat yang melahirkan pemikiran-pemikiran baru juga.

Pada intinya, pembelajaran filsafat ini melatih kegunaan akal pikiran kita dengan baik sehingga manusia tidak lagi hanya menerima pemikiran/pemahaman dan ilmu baru saja, tetapi juga turut mengkritisi serta mengembangkan apa yang disampaikan/diterima dengan maksud agar tidak mudah ditipu oleh informasi palsu dan menjaid manusia yang bermanfaat bagi manusia lain.

(Sandra Rosalie/Mahasiswa S1 Management/FEB Uhamka) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun