Mohon tunggu...
Sandra Suryadana
Sandra Suryadana Mohon Tunggu... Dokter - 30 tahun lebih menjadi perempuan Indonesia

Memimpikan Indonesia yang aman bagi perempuan dan anak-anak. More of me: https://sandrasuryadana.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Akankah "Time's Up" Bergaung Lagi dalam 90th Academy Awards?

23 Februari 2018   13:19 Diperbarui: 24 Februari 2018   09:03 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 4 Maret 2018 nanti adalah hari yang banyak ditunggu-tunggu bagi penggemar film Hollywood di seluruh dunia karena pada hari itu digelar 90th Academy Awards di Dolby Theatre di Hollywood, Los Angeles. Ajang penganugerahan film paling bergengsi ini selalu menyita perhatian jutaan penonton setiap tahunnya. Tetapi akan ada antisipasi yang berbeda pada Academy Awards kali ini.

Beberapa pagelaran anugerah film sebelumnya diwarnai dengan aksi protes dari para selebritis mengenai isu pelecehan seksual dan kesetaraan gender, dimulai dari Golden Globe 7 Januari lalu di mana hampir semua artis undangan menggunakan pakaian serba hitam, menggandeng aktivis di karpet merah untuk mendukung gerakan Time's Up dan ditutup dengan pidato menyentuh dari Oprah Winfrey, kemudian disusul dengan aksi solidaritas para musisi terhadap isu yang sama pada 60th Grammy Awards 29 Januari lalu dengan juga menggunakan pakaian serba hitam dan membawa mawar putih, dan yang paling anyar BAFTA (British Academy of Film and Television Art) Awards yang juga mengajak para undangan menggunakan pakaian hitam.

Academy Awards sendiri jauh sebelum tahun ini sudah sering menerima protes bahkan boikot dari para selebritis terkait beberapa isu. Pada 45th Academy Awards  tahun 1973, Marlon Brando menolak menerima Oscar untuk Aktor Terbaik melalui film The Godfather sebagai protesnya atas dunia perfilman yang dia anggap diskriminatif terhadap artis pribumi Amerika, Marlon Brando kemudian mengalihkan pidato kemenangannya kepada Sacheen Littlefeather, artis dan aktivis hak warga pribumi Amerika. 

Yang terbaru adalah pada tahun 2015 di mana para artis kulit hitam memprotes nominasi yang dinilai terlalu didominasi oleh artis kulit putih. Akibat protes ini, dewan Academy atau lebih dikenal dengan AMPAS (Academy of Motion Picture Arts andScience) telah berkomitmen untuk melakukan perubahan dan mencapai Academy Awards yang sehat dan berimbang  pada tahun 2020. Tahun ini, AMPAS menerima 774 anggota baru berkulit hitam, hampir sepertiga dari seluruh anggota.

Meskipun demikian dewan sudah menyatakan bahwa mereka tidak ingin Academy Awards terlalu dipengaruhi oleh isu sosial yang beredar di lingkungan Hollywood saat ini. Channing Dungey, direktur ABC, perusahaan penyiaran yang akan menyiarkan Academy Awards secara langsung, mengatakan bahwa mereka sangat menghargai gerakan Time's Up tetapi tidak ingin isu itu menutupi esensi dari acara yaitu memberikan penghargaan bagi prestasi para seniman layar kaca.

Pendapat Channing Dungey dapat dimaklumi karena survei telah menyatakan adanya penurunan rating acara penganugerahan tahun ini. Meskipun ada kehebohan Time's Up, rating Golden Globe menurun 5% dari tahun sebelumnya, Screen Actors Guild Award bahkan menurun 30% karena acaranya bertepatan dengan pertandingan sepak bola, Grammy Awards menurun 24%. Tahun lalu Academy Awards meraih 32,9 juta penonton, angka kedua terendah sejak 1974 ketika mereka mulai menghitung jumlah penonton. 

Ditambah lagi dengan survei dari E! Entertainment yang menyatakan bahwa masyarakat ingin mendengar lebih banyak tentang gerakan Time's Up tetapi juga ingin melihat parade fashion para artis. Maka tidak heran, jika dewan Academy Awards berharap acara dapat berjalan dengan seimbang dan tetap menyenangkan, antara lain dengan memilih komedian Jimmy Kimmel sebagai pembawa acara untuk kedua kalinya.

Para selebritis sendiri tampaknya mulai kehilangan antusiasme dari gerakan ini, dalam BAFTA Awards kemarin semakin banyak artis yang mengabaikan dresscodeserba hitam sebagai bentuk solidaritas. Pada Golden Globe hanya 3 artis yang tidak mengenakan pakaian hitam, sementara pada BAFTA paling tidak ada 7 artis yang berpakaian warna bebas, termasuk Frances McDormand yang memenangkan Aktris Terbaik dalam ajang itu, mengenakan gaun lengan panjang bermotif merah-hitam-pink. Bahkan yang paling mengecewakan adalah Duchess of Cambridge, Kate Middleton yang mengenakan gaun berwarna hijau tua.

Tetapi terlepas dari penurunan antusiasme terhadap gerakan ini, masyarakat bisa melihat dari nominasi yang sudah diumumkan bahwa setidaknya aspirasi para selebritis dan aktivis sudah didengar dan dipertimbangkan. Persentase artis perempuan dan kulit hitam lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya dan film-film karya artis yang mendapat tuduhan pelecehan seksual tidak masuk dalam nominasi. 

Contohnya: James Franco yang yang bersinar dalam ajang penghargaan sebelumnya melalui  film "The Disaster Artist" tidak masuk dalam nominasi terkait tuduhan pelecehan seksual yang dilakukannya yang dilaporkan hanya sehari sebelum masukan daftar nominasi ditutup. Rachel Morrisson menjadi wanita pertama yang masuk dalam nominasi Sinematografi Terbaik untuk film "Mudbound".  Jordan Peele menjadi perwakilan artis kulit hitam yang masuk dalam nominasi Sutradara Terbaik untuk film "Get Out".

Internal para selebriti sendiri banyak yang sudah memutuskan untuk tidak bekerja sama lebih lanjut dengan para seniman yang dituduh melakukan pelecehan seksual. Woody Allen termasuk salah satu yang terimbas cukup keras, akibat laporan pelecehan seksual yang dilakukannya kepada anak tirinya, Woody Allen boleh mulai khawatir akan reputasi dan kelanjutan karirnya, nominan Aktor Terbaik Timothy Chalamet dan nominan Sutradara Terbaik Greta Gerwig menyatakan tidak akan bekerja sama lagi dengan Allen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun