Perjalanan kasus pelecehan seksual yang dialami oleh seorang perempuan di Depok adalah contoh kasus yang baik dalam pelajaran perlindungan perempuan bagi masyarakat Indonesia. Berikut perjalanan kasusnya:
11 Januari 2018 pukul 14.29 WIB, seorang perempuan berkerudung sedang berjalan sendirian di jalanan sempit tiba-tiba didekati oleh seorang pengendara motor yang meremas payudara perempuan tersebut kemudian langsung tancap gas
12 Januari 2018, rekaman CCTV dari salah satu rumah warga yang menunjukkan dengan jelas kejadian tersebut viral di media sosial
Polisi segera mengidentifikasi korban lalu mengarahkannya untuk membuat laporan.
15 Januari 2018 pukul 23.00, Polres Depok menangkap pelaku di kediamannya.
17 Januari 2018, media memberitakan penangkapan pelaku secara faktual lengkap dengan foto wajah pelaku.
Kasus pelecehan di jalanan ini adalah kasus yang tipikal terjadi di Indonesia karena beberapa sebab:
- Korban perempuan menggunakan pakaian sopan dan tidak "mengundang" orang untuk melecehkan dirinya
- Korban berjalan di siang hari, bukan malam hari
- Korban berjalan sendiri
- Pelaku merasa bisa memanfaatkan situasi tersebut dan melarikan diri
- Korban enggan melaporkan pelaku
Tetapi respon terhadap kasus ini sangat tidak tipikal karena:
- Ada pihak yang memviralkan video tersebut
- Orang lain atau netizen tidak menyudutkan korban
- Polisi menganggap kasus ini penting
- Polisi cepat tanggap
- Media memberitakan dengan tepat dan proporsional
Semua perempuan di Indonesia yang pernah berjalan kaki di jalanan Indonesia pasti pernah dilecehkan baik dalam bentuk verbal (misal "Neng, sendirian aja? Mau kemana? Abang temenin yah."), siulan, candaan, tindakan (seperti pada kasus di Depok) bahkan sampai pada kekerasan alias pemerkosaan.
Perempuan Indonesia tahu dengan jelas resikonya berjalan di jalanan Indonesia, kami tahu bahwa kami harus menggunakan pakaian yang tertutup untuk melindungi diri kami sendiri.Â
Tetapi bahkan pakaian tertutup pun tidak bisa melindungi kami karena memang persoalannya bukan pada pakaian kami tetapi pada pola pikir dan kebiasaan laki-laki di Indonesia.