Mohon tunggu...
Suyasandi
Suyasandi Mohon Tunggu... Akuntan - -R-

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penyebab Jatuhnya NET TV

27 Agustus 2019   13:00 Diperbarui: 27 Agustus 2019   20:45 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
NET. Televisi Masa Kini

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Seperti yang kita ketahui belakangan ini, banyak beredar rumor bahwa banyak karyawan NET TV yang di PHK. Sebenarnya banyak yang salah persepsi tentang PHK disini. Pihak NET Tv sendiri mengkonfirmasi bahwa tidak ada PHK secara besar besaran, akan tetapi karyawan diminta untuk mengudurkan diri dari perusahaan demi perampingan organisasi.

biaya operasional dan profit perusahaan  tidak seimbang, semakin hari semakin memburuk. INDIKA GROUP penyuntik angggaran dana  terbesar NET TV pun sudah berpisah sejak tahun lalu. Dimulai dari sini NET TV semakin terjatuh.

NET TV sendiri juga kalah telak untuk bersaing dengan televisi yang sudah melegenda di indonesia. Seperti Trans Tv, Trans 7, RCTI, SCTV dan masih banyak yang lainnya. Sehingga membuat pendapatan iklan di NET TV tidak lancar.

Di samping pendapatan yang minim, pengeluaran biaya yang besar untuk HD Resolution agar kualitas gambar yang lebih baik dari televisi yang lain.

Penyebab terbesar NET TV bangkrut adalah salahnya sasaran yang di targetkan perusahaan, sebab target NET TV adalah masyarakat kelas atas atau kelas premuim. Sedangkan televisi yang lain menargetkan penonton masyarakat kelas menengah kebawah bertempat tinggal di desa atau tempat terpencil.

Masalahnya adalah target yang dibidik oleh NET TV sudah direbut oleh Youtube, Iflix, Hooq,Netflix, dll.

Wisnutama sebagai CEO sendiri sudah tidak bisa diragukan lagi sebagai konten kreator. Akan tetapi jika kita mempunyai produk yang berkualitas yang dijual di pasar yang tidak ada tempatnya akan percuma saja.

Dalam era modern ini pesaing bisnis tidak harus sesama televisi saja, akan tetapi pesaing bisa datang dari mana saja.

Demikian yang bisa saya jelaskan semoga bermanfaat. 

Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun