Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mubarak Turun Militer Berkuasa, Sebuah Kemenangan Amerika

12 Februari 2011   00:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:41 1532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mubarak Jatuh dengan elegan dan menyerahkan kepemimpinan kepada militer. Tampaknya hal itu merupakan suksesi yang paling ideal dan tidak beresiko. Tak bisa disangkal lagi mundurnya Mubarak karena kehebatan rakyat Mesir melakukan demonstrasi menentang rezim pemerintahan Mubarak yang berkuasa 30 tahun. Tetapi banyak pengamat mengatakan bahwa mundurnya Mubarak beralih ke transisi Militer adalah peranan kecanggihan campur tangan Amerika. Jatuhnya pemerintahan transisi ke militer bukan kepada pemimpin oposisi atau kepada Wapres Omar Suleiman adalah kemenangan dan kehebatan Amerika dalam mengendalikan konflik di Mesir dan Timur Tengah. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akhirnya memberikan komentarnya atas mundurnya Presiden Mesir, Hosni Mubarak. Obama meminta agar militer Mesir mengawal negeri Piramid itu selama dalam proses transisi."Militer harus mengupayakan untuk melindungi seluruh rakyat Mesir. Juga harus mengawal masa transisi sebelum adanya pemilihan untuk pemerintahan yang baru," ujar Obama Mubarak selama menguasai rezim pemerintahan Mesir selama 30 tahun sebenarnya melakukan tiga fungsi utama. Fungsi utama pemerintahannya sebenarnya adalah untuk mensejahterakan rakyat Mesir, Fungsi kedua adalah membela kepentingan Amerika dalam menjaga dengan kuat perjanjian Camp David agar tidak menyerang Israel. Sementara itu fungsi ketiga adalah menjaga kepentingan Amerika di Timur Tengah. Tetapi justru kesuksesannya membela Amerika dan Israel ini juga menumbuhkan sikap antipati yang sudah terpendam lama oleh rakyatnya.

Peranan Amerika dalam mengendalikan Mesir sangat luar biasa besar. Hal ini dilakukan karena mesir adalah negara yang paling strategis yang dapat mengamanklan kepentingan Amerika di Timar tengah termasuk dalam dukungan kepentingan Irreal di Timur Tengah. Selama bertahun-tahun Mesir menjadi penerima bantuan terbesar kedua setelah Israel dari dana bantuan asing AS -- 1,3 milyar dolar AS selama 30 tahun. Di samping peralatan militer, bantuan tersebut Amerika telah membangun hubungan sangat kuat antara militer AS dan Mesir. Bantuan AS ke Mesir sebagai "investasi yang akan dibayar dalam waktu lama.

Semua orang yang menjabat presiden di Mesir sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1952 selalu merupakan figur militer. Mubarak sendiri adalah kepala staf AU dalam perang melawan Israel tahun 1973. Wakil presiden baru yang ditunjuk Mubarak, Omar Suleiman adalah seorang jenderal dan kepala dinas intelijen presiden, dan perdana menteri yang baru, Ahmed Shafiq adalah mantan komandan AU.

Peranan Amerika dalam Konflik

Situasi di Mesir masih memanas menyusul Presiden Hosni Mubarak menolak untuk mengundurkan diri secepatnya. Padahal jutaan warga Mesir sudah memintanya mundur dengan mengadakan demonstrasi dan mogok massal selama dua pekan. Pemerintah AS mengisyaratkan agar Mubarak mundur dan militer mengambil alih pemerintahan transisi. Peranan dan pengaruh kuat  Amerika terhadap krisis  politik di Mesir saat ini sebenarnya sudah banyak diramalkan. Selama ini, Hosni Mobarak pemimpin Timur Tengah yang menjadi sekutu terdekat AS selain Israel dan Arab Saudi. Namun bagi Amerika Mubarak tidak lebih dari sekadar alat untuk dijadikan  pengaruh di Timur tengah. Boneka Amerika di Timur Tengah itu bisa dibuang begitu sajas ewaktu-waktu  ketika sudah tidak bisa lagi digunakan. Kunci hubungan AS dengan Mesir sebenarnya tidak terletak pada kekuatan presiden Hosni Mobarak, melainkan pada jaringan petinggi militer Mesir yang berada di bawah pengaruh AS. Karena, militer merupakan kekuatan yang sulit dilawan rakyat dan kekuatan yang dapat mengendalikan keadaan darurat atau keadaan kritis suatu negara. Mesir adalah negara penerima bantuan militer kedua terbesar dari Amerika Serikat setelah Israel. Nilai bantuan AS ke Mesir cenderung tetap sementara bantuan non-militer cenderung fluktuatif. Artinya, perhatian AS lebih tertuju pada upaya menjaga stabilitas hubungan militer ketimbang hubungan-hubungan lainnya. Pemerintah Amerika Serikat senantiasa menekan militer Mesir untuk tidak berlaku keras dan agresif selama aksi demo berlangsung di negeri itu. Sejak terjadi kisruh di Mesir, Amerika Serikat berusaha untuk menjaga jalur komunikasi dengan militer Mesir. Selain melakukan perundingan dengan Menteri Pertahanan Mesir, Gates juga berdiskusi melalui telepon dengan Pimpinan Kepala Staf Gabungan, Admiral Mike Mullen dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mesir, Jenderal Sami Enan. Para pejabat AS dan para pengamat memandang peran tentara Mesir sangat penting dalam menyelesaikan krisis dan pemerintahannya mempunyai harapan besar dari pertahanan Amerika untuk memberikan dukungan pada Kairo.

Pemerintah Amerika Serikat diketahui menyiagakan armada kapal perangnya di dekat perairan Mesir. Begitu pula, pemerintah AS mengirimkan sekitar 800 tentaranya dan sejumlah aset militer ke Mesir, menyusul ketegangan di negara itu dan negara lain di Afrika Utara.

Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat kuat secara tradisi dalama perjalanan perkembangan militer Mesir.  Dukungan dan binaan Amerika dalam tumbuh dan berkembangnya militer sangat dominan dan sulit dipisahkan. Amerika memberikan bantuan dana yang luar biasa termasuk untuk pendidikan, diukungan peralatan militer dan dukungan teknis militer. Kerjasama selama tahunan tersebut telah membentuk tentara Mesir untuk lebih sigap medukung Israel dibandingkan berteman dengan negara Timar Tengah lainnya. Tokoh militer Mesirpun dibina dengan baik untuk menjaga loyalitasnya lepada kepentingan Amerika di negeri itu. Melihat besarnya bantuan Amerika terhadap militer bukannya tidak mungkin pimpinan militer Mesir lebih loyal kepada Amerika dibandingkan dengan presidennya. Para analis masalah Timur Tengah mengatakan bahwa dana bantuan militer AS, yang membuat militer Mesir sebagai salah satu kekuatan yang paling efektif di wilayah tersebut dan menghasilkan lapisan perwira yang relatif kaya, akan mampu memberikan Amerika pengaruh yang sangat penting. Amerika telah memberikan bantuan militer luar biasa besar kepada Mesir, sementara bantuan untuk pembangunan ekonomi, kesehatan dan pendidikan dilakukan pengurangan. Amerika merasa tidak nyaman jika tentara Mesir menggunakan tank, senjata, helikopter dan berbagai alat militer buatan Amerika untuk membasmi para demonstran yang menentang Mubarak. Tindakan keras dan ancaman terhadap para demmonstran dengan menggunakan teknologi dan alat militer Amerika akan mengakibatkan ketidaksenangan rakyat Mesir dan mayoritas masyarakat Arab terhadap Amerika. Dengan jatuhnya rezim Mubarak semoga rakyat Mesir dapat menikmati demokrasi yang sebenarnya dan terlepas dari belenggu tirani kekuasaan. Selamat kepada Amerika yang dengan kekuatan dan kehebatannya dapat memenangkan perananya dalam permainan politik di Mesir. Tetapi sebaiknya Amerika jangan hanya mementingkan kepentingannya dan mengutamakan kepentingan Israel dengan masih terus mengabaikan kepentingan rakyat Mesir. Bila itu terus dilakukan Amerika maka jangan heran kalau Mesir tetap terus bergolak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun