Muhammad Wahyudin, pria berusia 52 tahun asal Cijayanti, Kabupaten Bogor, kini menemukan makna baru dalam hidupnya melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebelum terlibat di MBG, Wahyudin telah lama berkecimpung di dunia catering sejak tahun 2011. Ia pernah menjadi waiter di sebuah perusahaan farmasi hingga bekerja di beberapa pabrik. Meski begitu, penghasilan yang didapatnya pada masa itu tidak terlalu mencukupi kebutuhan, hanya sekitar lima puluh ribu rupiah per hari, atau seratus ribu rupiah bila ia bekerja dua shift. Kondisi ini membuat kehidupannya berjalan pas-pasan.
Titik balik hadir pada tahun 2024, ketika Wahyudin dilibatkan untuk ikut bergabung dalam program MBG. Sejak saat itu, ia merasa hidupnya jauh lebih berarti. Bekerja di dapur MBG tidak hanya memberinya suasana baru yang lebih positif, tetapi juga membuatnya merasa bahagia. Penghasilannya pun meningkat signifikan. Sebagai helper, Wahyudin kini menerima upah Rp125.000 per hari. Dalam dua minggu kerja, ia bisa membawa pulang Rp1.250.000, atau sekitar Rp2.450.000 setiap bulannya. Jumlah tersebut jelas lebih besar dibanding penghasilan sebelumnya di catering.
Meski gaji lebih layak menjadi keuntungan penting, Wahyudin menegaskan bahwa manfaat MBG jauh melampaui urusan pendapatan pribadi. Program ini, menurutnya, memiliki dampak luas terhadap masyarakat. MBG menyerap tenaga kerja baru, termasuk ibu rumah tangga yang kini bisa memperoleh penghasilan tambahan. Di sisi lain, anak-anak sekolah juga mendapatkan makanan sehat setiap hari, sehingga mereka lebih siap belajar dan tumbuh menjadi generasi yang kuat. Selain itu, keterlibatan petani dan UMKM lokal dalam penyediaan bahan pangan membuat roda ekonomi daerah ikut bergerak. Sayuran segar hasil panen petani kini tersaji di dapur MBG setiap harinya.
Dengan semua manfaat yang dirasakan, Wahyudin berharap program ini terus berjalan di masa mendatang. Ia secara khusus menyampaikan dorongan kepada Presiden agar MBG dilanjutkan tanpa ragu, karena terbukti memberikan dampak positif bagi banyak orang. Baginya, MBG adalah bukti nyata bahwa sebuah program dapat menyentuh langsung kehidupan masyarakat, dari dapur sederhana hingga meja makan anak-anak sekolah. "Terima kasih Bapak Presiden atas adanya MBG ini. Program ini bukan hanya menyerap tenaga kerja, tetapi juga memberi makanan sehat untuk membangun generasi emas Indonesia," tutup Wahyudin penuh syukur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI