Mohon tunggu...
sampe purba
sampe purba Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Insan NKRI

Insan NKRI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Musa, Membangun Bangsa Petarung

16 Mei 2020   18:16 Diperbarui: 19 Mei 2020   07:06 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sepuluh dari dua belas orang pengintai memberikan laporan yang mengkuatirkan.Tanah itu subur, tetapi kota kotanya teguh berbenteng, orang orangnya tinggi tinggi serta kuat-kuat. Hanya dua orang yang memberi semangat, bahwa mereka dapat mengalahkannya.

Yosua dan Kaleb tidak membantah fact finding dari yang sepuluh orang tadi. Musa menyimak penjelasan kedua belas orang tersebut. Tidak berkomentar. Kawanan bangsa Israel yang mendengar laporang intel ini segera tawar hati. Mereka ketakutan, memberontak dan mencoba mengangkat satu pemimpin baru untuk memimpin mereka kembali ke Mesir.

Musa segera sadar bahwa bangsa ini belum siap sebagai milisi. Mereka perlu digembleng. Mereka diperintahkan kembali ke arah laut Teberau (teluk Aqaba) lagi.   Ini seperti simalakama bagi orang Israel. 40 tahun lagi menjadi pengembara di padang gurun?

Pada hal tanah yang dijanjikan sudah di depan mata. No way. Dengan menghiraukan Musa, mereka maju menyerang bagian Selatan tanah Kanaan. Orang Amalek dan Orang Kanaan yang di pegunungan segera menyambut menghujani mereka  dengan senjata. Mengejar hingga Horma di Kanaan Selatan. Inilah  kekalahan mereka yang pertama. Mereka traumatis. 

Musa yang paham ilmu militer sadar, bahwa peluang memenangkan perang kalau langsung ke jantung pertahanan perbukitan Yudea, Hebron atau Betel di sisi barat Sungai Yordan, peluang mereka untuk menang kecil.

Musa tentu saja tidak mau bangsa itu mati konyol. Perlu penggemblengan menjadi prajurit sejati, yang tangguh dan pemberani. Bangsa itu balik arah, mengitari  padang gurun Sin dan bermukim di sepanjang lembah Arabah hampir 38 tahun, sebagai bangsa nomaden.  (Ul. 2, 14), sambil mengamat amati Tanah Kanaan yang sesungguhnya tidak terlalu jauh lagi.

Juga mencari informasi intelijen mengenai kekuatan raja raja di Transyordania. Generasi tua yang berangkat dari Mesir sudah pada mati. Yang tinggal adalah generasi muda, yang cekatan dan tidak pernah merasakan perbudakan di Mesir. Mereka lahir dan besar digembleng di gurun pasir. Ini adalah generasi baby boomer, bonus demografi.

Artinya apa ?

Musa -- menggunakan informasi intelijen yang diperoleh para pengintainya itu. Faktanya belakangan Musa lebih mengikuti pendapat yang sepuluh orang. Musa memilih memasuki Tanah Kanaan dari sisi Timur Sungai Yordan. Daerah Transyordania yang sekarang.

Setelah melewati sungai Zered (di sisi selatan Laut Mati), pasukan Musa yang muda muda ini menekuk habis bangsa bangsa di sepanjang Transyordania ini, dan menduduki wilayahnya.  Ada dua bangsa yang mereka tidak perangi, yakni orang Edom (keturunan Esau), dan orang Moab (keturunan Lot). Mereka secara genealogis masih bersaudara. Ompu martinodohon.

Di dataran Moab, di ujung utara Laut Mati, terdapat gunung Nebo. Dari puncak gunung tersebut, kota kota Tanah Kanaan seperti Yerikho telah kelihatan. Itu hanya sekitar 40 Km ke arah Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun